Indonesia masih mengalami kontraksi sebesar 0,74 persen pada kuartal pertama sebagai dampak dari pandemi virus corona (Covid-19).
"Pemerintah menyakini bahwa kuartal kedua ini kita mampu pada 7 persen sampai 8 persen," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers di Kantor Presiden usai rapat terbatas, Senin (7/6/2021).
Hal tersebut terlihat dari sejumlah indikator seperti pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA). Penjualan kendaraan bermotor juga mengalami lonjakan secara year on year (YoY).
Penjualan mobil melonjak hingga 228 persen YoY dan penjualan motor melonjak 227 persen YoY. Selain itu indeks keyakinan konsumen telah tumbuh di atas 100 persen dan angka penjualan ritel tumbuh 9,8 persen YoY.
"Pertumbuhan belanja nasional per akhir April kemarin juga sudah terjadi kenaikan sebesar 60,43 persen," terang Airlangga yang juga menjabat Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Airlangga juga menyampaikan realisasi anggaran PEN telah mencapai 29,9 persen dari pagu. Angka tersebut naik Rp 86,7 triliun dari kuartal pertama yang mencapai Rp 123,206 triliun.
Kegiatan di sektor kesehatan juga sudah mencapai 18,8 persen realisasi dan realisasi program perlindungan sosial sebesar 39,2 persen. Sedangkan realisasi program prioritas sebesar 28 persen, dukungan korporasi 21 persen dan insentif untuk usaha sudah 79,9 persen. (Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pemerintah targetkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua bisa capai 8%
https://money.kompas.com/read/2021/06/07/175438426/pemerintah-pede-ekonomi-ri-kuartal-ii-2021-tumbuh-hingga-8-persen