KOMPASIANA---Perhelatan akbar sepak bola di Benua Biru, Euro 2020, akhirnya dimulai setelah tertunda 1 tahun akibat pandemi covid-19.
Ada 24 tim akan bersaing memperebutkan gelar juara Euro 2020. Namun, yang kini mendapat perhatian adalah italia.
Selain sempat mengajukan pergantian pemain darurat karena Stefano Sensi yang mengalami cedera otot aduktor, gaya permainan di bawah asuhan Roberto Mancini akan jadi cukup menarik.
Antara gaya bertahan khas Italia hingga permainan cepat ala Mancini.
Selain itu masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana dalam sepekan.
1. Italia Masih Percaya Difensore "Bapak-bapak" di Euro 2020
Setiap kali Piala Eropa (Euro) digelar, tulis Kompasianer Hadi Santoso, Timnas Italia bak menjadi pesohor yang sepak terjangnya selalu menarik perhatian.
Timnas Italia memang akan tampil dengan banyak wajah baru di Euro 2020 ini. Dari 26 pemain yang dipanggil pelatih Roberto Mancini, mayoritas dari mereka tidak ikut tampil di Euro 2016 lalu.
"Pemain boleh datang dan pergi, pelatih Italia juga beberapa kali berganti di setiap gelaran Euro, tapi Chiellini dan Bonucci masih ada di hati Mancini," tulisnya.
Karena pernah bermain dengan pemain-pemain difensore top Italia, Chiellini dan Bonucci menjadi salah dua pemain yang sangat paham seni bertahan ala Italia. (Baca selengkapnya)
2. Mobil Seken, Mengapa Harga Tunai Lebih Mahal dari Kredit?
Sempat tertarik untuk membeli mobil seken? Selain harga, apa saja yang mesti diperhatikan saat membeli mobil seken?
Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang menceritakan pengalamannya menemani teman untuk mencari mobil seken yang diinginkannya itu.
Namun, yang jadi permasalahan ketika sudah mendapat mobil incarannya itu, apakah sebaiknya ia membayar secara tunai atau secara kredit?
"Jadi begini, jika membeli secara kredit, mobil itu dilepas si pedagang seharga Rp 152 juta. Tapi itu di luar bunga bank atau bunga dari perusahaan leasing yang memberikan kredit," tulis Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang.
Akan tetapi, lanjutnya, kalau membayar tunai maka pedagang memberi harga Rp 165 juta. (Baca selengkapnya)
3. Saat Kematian Keluarga Dijadikan Konten, Ada yang Salah dengan Moral Kita
Kehilangan itu, bagi Kompasianer David Abdullah, tak ubahnya sebuah "kiamat kecil".
Maksunya, jika mengingat betapa berharganya kehadiran keluarga dalam kehidupan memang tiada satupun kehilangan yang tidak menyesakkan hati.
Namun, yang justru membuat itu jadi sesuatu yang ironis adalah masih banyak orang yang merasa bahwa kematian keluarga merupakan sesuatu yang layak untuk didokumentasikan sekaligus dipertontonkan di ruang-ruang publik.
"Ada batas yang sangat jelas antara suka dan duka. Mencampuradukkan keduanya menjadi sebuah pertanda bahwa nalar kita tengah bermasalah," tulis Kompasianer David Abdullah. (Baca selengkapnya)
4. Adab Makan di Restoran yang Perlu Kita Perhatikan
"Dahulukanlah adab sebelum ilmu" barangkali sudah familiar kita dengar, tapi bagaimana dengan "Dahulukanlah adab sebelum makan"? Apakah hal seperti itu ada atau diada-adakan saja?
Kompasianer Adrian Chandra mencontohkan hal tersebut dengan 4 word magic: tolong, terima kasih, maaf, dan permisi.
Paling penting yang perlu kita pahami bahwa dengan memperhatikan adab kepada para pramusaji dengan tutur kata seperti tadi maka kita sudah mengupayakan memanusiakan mereka dan menghormati tugasnya.
"Saya pribadi kerap menemukan bagaimana para pelanggan di rumah makan atau restoran dengan kata-kata kasar mencaci maki para pelayan atau pramusaji hanya karena permasalahan yang sepele," tulis Kompasianer Adrian Chandra. (Baca selengkapnya)
5. Balada Run dan Manhattan, Dua Pulau yang Ditukar di Abad ke-17
Bukan hanya jarak antara Pulau Run di Kepulauan Banda dan Pulau Manhattan di New York yang terbentang jauh sekira lebih dari 15 ribu km.
Namun, menurut Kompasianer Tonny Syiariel, keduanya begitu jauh berbeda dalam segala aspek.
Run hanya sebuah pulau kecil yang telah kehilangan magis pala yang menjadi andalannya di masa lalu, sedangkan Manhattan kini adalah pusat bisnis dan finansial terkemuka di Amerika Serikat.
"Akan tetapi, sejarah selalu menyimpan sejuta ironi. Ketika Manhattan telah begitu berkembang menjadi salah satu wilayah paling gemerlap di Amerika. Pulau Run nyaris terlupakan," tulisnya. (Baca selengkapnya)
https://money.kompas.com/read/2021/06/12/152711126/populer-di-kompasiana-difensore-italia-di-euro-2020-alasan-mobil-seken-mahal