Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Strategi BNI Genjot Penyaluran Kredit di Masa Pandemi

Head of Investor Relation BNI Yohan Setio menuturkan salah satu yang dilakukan adalah fokus menyalurkan ke segmen yang kinerjanya terkontrol.

"Kami mengakui bahwa saat ini yang paling kencang penyalurannya adalah KUR (Kredit Usaha Rakyat). Ini karena suku bunga paling rendah yakni 5 persen. Jika kredit default, ada penjaminnya," ujar Yohan saat berbincang dengan media, Rabu (16/6/2021).

Segmen kedua yang menjadi fokus penyaluran kredit adalah segmen konsumer. Perseroan menggenjot penyaluran kredit tanpa agunan (KTA), utamanya untuk karyawan yang menggunakan payroll BNI.

Lainnya adalah memperbesar penyaluran KPR. Ini karena permintaan kredit untuk pembelian rumah mengalami kenaikan belakangan ini.

"Perseroan juga melakukan penyaluran kredit ke sektor korporasi, utamanya perusahaan-perusahaan bluechip. Segmen perusahaan menengah juga ada dan kami tetap mengedepankan aspek kehati-hatian," kata Yohan.

Hingga April 2021, total kredit yang telah disalurkan oleh BNI mencapai Rp 554 triliun. Jumlah itu mengalami kenaikan 2,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 541 triliun.

Sementara itu perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 639 triliun atau naik 8,8 persen dari setahun sebelumnya Rp 587 triliun.

https://money.kompas.com/read/2021/06/17/062735826/ini-strategi-bni-genjot-penyaluran-kredit-di-masa-pandemi

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke