Dalam laporan tersebut, laba periode berjalan tercatat Rp 31,52 miliar pada semester I-2021, naik 200,9 persen dibandingkan semester I-2021 yang hanya Rp 10,47 miliar.
Dalam keterbukaan informasi di BEI, kenaikan laba tersebut ditopang oleh turunnya beberapa komponen biaya, seperti beban pokok penjualan dan operasional. Pada semester I-2021, beban pokok penjualan Rp 566,9 miliar, turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 634,6 miliar.
Beban umum dan administrasi juga turun dari Rp 100,5 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp 97,65 miliar tahun 2021. Demikian juga dengan beban operasi lainnya yang turun dari Rp 11,3 miliar pada 2021, menjadi Rp 9,4 miliar pada 2021.
Namun demikian, pendapatan perusahaan masih mengalami tekanan. Di Tahun 2020, penjualan Pizza Hut tercatat Rp 1,81 triliun, sementara pada semester I tahun 2021 turun menjadi Rp 1,68 triliun.
Pada penutupan perdagangan sore ini, saham PZZA mengalami penurunan tipis 0,72 persen di level Rp 685 per saham. Dalam sepekan, saham PZZA mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 4,5 persen dan dalam sebulan harga sahamnya tumbuh 7,8 persen. Adapun kapitalisasi pasar PZZA sebesar Rp 2,07 triliun.
https://money.kompas.com/read/2021/08/19/180500026/pizza-hut-catat-laba-rp-31-52-miliar-pada-semester-i-2021