Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gubernur BI Beberkan Persiapan Penerbitan Rupiah Digital

"Kami sedang mempersiapkan itu (CDBC), bank sentral lain juga mempersiapkan hal yang sama. Kita bergabung dalam sebuah kerja sama untuk mempersiapkan mata uang digital," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam webinar, Kamis (2/9/2021).

Perry menjelaskan, saat ini bank sentral tengah menyiapkan tiga persyaratan utama untuk meluncurkan rupiah digital. Pertama, BI mempersiapkan desain dari mata uang digital agar dapat diterbitkan, diedarkan, serta dikontrol keberadaannya.

"Seperti mata uang kertas, CDBC merupakan bentuk lain dari uang, yang berbasis digital, di mana bank sentral menjadi menjadi otoritas tunggal yang dapat menerbitkan, mengedarkan, sekaligus mengontrolnya," ujarnya.

Kedua, BI juga menekankan pentingnya integrasi infrastruktur antara sistem pembayaran dengan pasar keuangan. Ini menjadi penting mengingat mata uang digital akan memerlukan infrastruktur pasar uang dan sistem pembayaran yang terhubung satu sama lain.

"Ini merupakan alasan kami mengembangkan BI FAST, sistem pembayaran cepat untuk ritel, kami sedang mempersiapkan versi terbaru untuk segmen wholesale secara real time," kata Perry.

Ketiga, bank sentral masih menentukan teknologi dari operasional CDBC. Perry menyebutkan, saat ini bank sentral memiliki sejumlah opsi terakit keberadaan rupiah digital.

"Ini yang sedang kami kerjakan dengan bank sentral lainnya, ada beberapa pilihan apakah koin yang stabil, apakah DLT, apakah blockchain, atau platform teknologi lainnya," ucap dia.


Sebelumnya, Perry sempat membeberkan tiga pertimbangan terkait rencana penerbitan mata uang digital.

Pertama, mata uang digital merupakan kewenangan BI sebagai bank sentral. Ini merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang dijabarkan lewat UU Mata Uang dan UU Bank Indonesia.

"Dalam konteks ini, BI merencanakan ke depan akan menerbitkan CBDC rupiah sebagai alat pembayaran yang sah," kata Perry dalam konferensi pers secara daring usai Rapat Dewan Gubernur BI, Selasa (25/5/2021)

Menurut dia, sebagai instrumen pembayaran yang sah, CBDC rupiah ini akan disiapkan secara end-to-end baik secara perancangannya hingga peredarannya, sebagaimana yang dilakukan BI di uang kertas maupun kartu, baik debit maupun kartu kredit.

Adapun pertimbangan kedua, CBDC akan mendukung pelaksanaan kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran termasuk persiapan dari infrastruktur pasar keuangan, valuta asing, dan sektor keuangan.

Sedangkan ketiga, BI akan benar-benar mempertimbangkan teknologi yang akan digunakan. Hal ini bisa dengan melihat teknologi atau platform mana yang digunkaan oleh negara lain.

https://money.kompas.com/read/2021/09/02/145148126/gubernur-bi-beberkan-persiapan-penerbitan-rupiah-digital

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke