Saham dengan kode emiten BBCA itu dibuka pada harga Rp 7.400 per lembar saham, dan sempat menyampai level tertinggi di harga Rp 8.250 per lembar saham.
BBCA melaksanakan aksi korporasi stock split dengan rasio 1:5. Artinya, satu saham dipecah menjadi lima saham baru. Nilai nominal per saham BBCA sebelum stock split adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split menjadi sebesar Rp 12,5.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, sesuai dengan jadwal, Selasa 12 Oktober 2021 merupakan hari bursa terakhir saham BBCA diperdagangkan dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Saham dengan nilai nominal baru hasil stock split akan didistribusikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada pemegang saham pada 15 Oktober 2021.
“Dengan harga baru yang mulai diperdagangkan hari ini, perseroan berharap harga saham BCA menjadi relatif terjangkau dan mendapat sambutan positif dari investor, terutama investor pemula yang saat ini aktif berinvestasi di pasar modal," kata Jahja dalam keterangan tertulis, Rabu.
Jahja berharap, aksi korporasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pasar modal dalam negeri.
“Perseroan berkomitmen untuk selalu menjaga soliditas fundamental BCA melalui pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan sehingga memberikan nilai tambah kepada segenap pemegang saham,” ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2021/10/13/110531626/hari-ini-saham-bca-mulai-diperdagangkan-dengan-harga-lebih-murah