Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ide Segar untuk Pemulihan Transportasi Indonesia

Pembahasan pada webinar itu seputar bagaimana membantu industri transportasi dengan pembiayaan bank atau non bank untuk mempercepat pemulihan pasca pandemi covid-19.

Sudah hampir 2 tahun industri yang sangat vital ini tergolek lesu. Operatornya ada yang bangkrut, ada yang menuju bangkrut, namun ada pula yang masih bertahan.

Sebagai contoh, Anda mungkin pada hari-hari belakangan ini banyak mendengar dan membaca pemberitaan tentang maskapai Garuda Indonesia yang menyedihkan karena terancam bangkrut. Itu baru satu contoh. Banyak perusahaan lainnya yang bernasib serupa.

Memang tingkat keterdampakan tiap moda transportasi berbeda-beda. Transportasi yang mengandalkan pengangkutan penumpang sudah pasti terdampak sangat dalam, karena ada pengetatan perjalanan masyarakat oleh pemerintah untuk mengurangi penularan covid-19.

Seperti misalnya industri penerbangan, kapal roro (penyeberangan), kapal penumpang, kereta api, dan bus.

Jumlah penumpang menurun drastis hingga lebih dari 60 persen sehingga pendapatan mereka yang mengandalkan penjualan tiket juga pasti menurun drastis. Sementara biaya-biaya yang harus dikeluarkan operator-operator itu relatif tetap.

Ilustrasinya begini, jika tahun 2019 sebelum pandemi katakanlah jumlah penumpangnya 100 juta orang selama setahun dan tiap-tiap penumpang membayar tiket Rp 1 juta, maka pendapatan operator sebesar Rp 100 Triliun. Biaya yang dikeluarkan sekitar 75 persen atau Rp 75 triliun.

Jika penumpang turun 60 persen berarti pendapatan operator tinggal 40 persen. Sementara biaya kemungkinan hanya turun 5 persen atau masih 70 persen. Jadi ada gap atau kerugian sekitar 30 persen. Lalu bagaimana menutupi biaya-biaya tersebut?

Beberapa operator masih harus tetap beroperasi. Karena kalau tidak beroperasi, beban yang ditanggung mungkin lebih berat karena tidak ada pemasukan tapi harus menanggung biaya sewa sarana seperti pesawat, kapal, bus dll. Juga harus membiayai perawatan sarananya dan membayar gaji pegawai serta biaya-biaya lain yang tetap timbul.

Namun bagaimana kalau pendapatan operasinya tidak mencukupi membayar biaya? Tentu saja harus dicari sumber-sumber pembiayaan lain termasuk tentu saja dari pinjaman atau utang.

Sementara itu transportasi untuk pengangkutan logistik dan kargo masih bertahan. Karena pemerintah memang menginginkan angkutan logistik dan kargo tidak berhenti bahkan justru harus lebih ditingkatkan untuk mengusung keperluan masyarakat yang sementara ini tidak boleh bepergian. Namun transportasi kargo jumlahnya lebih sedikit dibanding transportasi penumpang.

Optimistis bangkit

Kembali ke acara webinar. Webinar ini juga bisa dikatakan berhasil karena ada 2 menteri yang menyampaikan kata sambutan yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sambutan juga diberikan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. Sementara saya kebagian untuk memberikan keynote speech. Dan kemudian dilanjutkan dengan paparan diskusi yang diberikan oleh para ketua dan wakil ketua Komite Tetap (Komtap) di bawah Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan.

Komite tetap ini ada yang membidangi transportasi udara, darat, laut, transportasi massal, kurir & logistik, sarana dan prasarana, serta hukum dan peraturan transportasi internasional. Jadi memang lengkap pembahasan dalam webinar kali ini.

Dan tentu saja juga diharapkan muncul ide-ide segar yang dapat diimplementasikan segera untuk membantu industri transportasi sehingga optimis untuk bangkit.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa industri transportasi ini adalah enabler atau penyedia solusi untuk sektor-sektor lain seperti misalnya pariwisata, manufaktur, perdagangan. Untuk itulah industri ini harus diselamatkan karena mempunyai pengaruh pada industri-industri lain seperti pariwisata, manufaktur dan perdagangan.

Menurut Pak Menteri, pemerintah telah memberikan banyak bantuan terutama untuk membantu cash flow perusahaan dan menahan gelombang PHK.

Sementara itu Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyatakan bahwa industri transportasi harus bisa bertahan, namun dengan bantuan berbagai pihak. Arsjad memberikan beberapa contoh di beberapa negara lain di mana industri transportasinya sudah mulai bangkit dengan bantuan dari pemerintah seperti misalnya di China, Italia, Malaysia, Florida (AS) dan Korea.

Taat hukum

Memang industri ini harus bangkit karena merupakan industri yang sangat strategis bagi sebuah negara. Perlu persiapan yang baik untuk menyongsong rebound saat pandemi usai dan pergerakan masyarakat sudah normal kembali.

Ada tiga hal yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah relaksasi atau keringanan berbagai cicilan karena banyak operator transportasi yang gagal bayar pada periode April-Oktober 2021 ini karena turunnya jumlah penumpang. Diharapkan cicilannya diubah menjadi cicilan jangka panjang yang lebih meringankan.

Kedua, mengembalikan reputasi badan usaha transportasi yang terdampak bisnis sehingga lebih bankable dan atraktif.

Dan ketiga adalah proteksi dunia usaha secara hukum sehingga pandemi ini tidak menimbulkan dampak yang berkepanjangan dan bisa meringankan beban badan usaha.

Pembiayaan bank dan non bank ini sebenarnya bukan hal yang baru bagi badan usaha transportasi. Utang juga bukan merupakan hal yang tabu, asalkan bisa dipertanggungjawabkan dan dipakai untuk membiayai operasional sehingga mendapatkan penghasilan yang bisa untuk membayar utang.

Pada kondisi saat ini, di mana kondisi industri transportasi sudah sangat terpuruk, diperlukan ide-ide segar, bahkan mungkin yang out of the box. Namun demikian harus difikirkan juga dampak dari sisi hukum. Jangan sampai ide-ide briliant tersebut justru bertentangan dengan hukum yang berlaku baik nasional maupun internasional. Diperlukan banyak penyesuaian dari sisi hukum sehingga dalam pelaksanaan ide tidak menimbulkan masalah.

Misalnya terkait pembiayaan bank dan non bank ini, perlu bantuan kebijakan publik dari pemerintah dan harus disesuaikan dengan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta aturan-aturan lain yang terkait. Jangan sampai nanti industri transportasi sudah rebound, justru pengelolanya masuk bui karena masalah hukum.

Kita tentunya berharap saat pandemi usai merupakan hari raya kita bersama, seluruh umat manusia untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik. Demi kita semua, demi Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2021/11/12/164322526/ide-segar-untuk-pemulihan-transportasi-indonesia

Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke