Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bina 100 UMKM di Indonesia Timur, Kemenkop UKM Gandeng Krealogi

Hal ini dilalukan untuk melakukan pembinaan dan pendampingan digitalisasi kepada 100 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Indonesia Timur, yakni di 11 kabupaten atau kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki berharap pelatihan tersebut dapat diimplementasikan dengan baik oleh para peserta dan menjadikan peserta seorang wirausaha yang adaptif, inovatif, dan berbasis teknologi.

"Kepada Krealogi, saya berharap dapat terus menjadi mitra pemerintah dalam mendukung pengembangan UMKM di tanah air," kata Menteri Koperasi UKM Teten Masduki dalam jumpa pers secara virtual, Jumat (3/12/2021).

Teten menilai kegiatan pendampingan dan pembinaan usaha seperti ini harus terus dilakukan sebagai bentuk upaya dalam membangkitkan iklim bisnis UMKM untuk meningkatkan kemampuan manajemen rantai pasok, transformasi digital, dan pengembangan bisnis.

"Tidak lupa saya juga mengucapkan selamat kepada para peserta dari 11 kabupaten atau kota di Provinsi NTT yang sudah mengikuti rangkaian pelatihan bersama Krealogi oleh Du Anyam," kata Teten.

Sementara itu, Co-Founder Krealogi oleh Du Anyam Hanna Keraf mengatakan, pendampingan dan pembinaan usaha yang dilakukan bertujuan untuk menyiapkan wirausaha menghadapi perubahan sosial, budaya, serta kemajuan teknologi yang pesat.

Dia menjelaskan, pendampingan tersebut dimulai dengan proses kurasi peserta untuk menjaring peserta yang memenuhi kriteria. Kriteria tersebut diantaranya berusia 18-39 tahun dan sedang merintis usaha serta memiliki ide atau gagasan bisnis bidang wastra dan kriya di 11 kabupaten atau kota di NTT.

Ke-11 kabupaten atau kota tersebut yakni Kabupaten Lembata, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kota Kupang dan Kabupaten Sikka (Komunitas UMKM Akunitas), Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Manggarai Timur.

"Krealogi oleh Du Anyam bersama Kemenkop UKM memang menyasar usia produktif atau milenial untuk mengikuti pelatihan ini karena dinilai lebih terbuka terhadap inovasi dan dekat dengan teknologi," ujar Hanna.

Setelah didapat 100 peserta. proses selanjutnya yakni studi kelayakan untuk memetakan permasalahan bisnis dari setiap peserta yang merupakan pelaku UMKM.

Program yang dilaksanakan secara daring tersebut dilanjutkan dengan pemberian materi melalui 12 modul, yang mencakup materi -materi tentang bagaimana UMKM idealnya menentukan harga modal, menentukan harga jual, menentukan waktu produksi, melakukan pengiriman produk, hingga memenuhi permintaan pasar sesuai yang diharapkan.

"Peserta juga mendapatkan pendampingan konsultasi usaha secara intensif bersama fasilitator dari Krealogi oleh Du Anyam," ujar Hanna.

Selain itu, 2 UMKM terpilih juga mendapatkan pendampingan pemasaran langsung oleh tim pemasaran Krealogi oleh Duanyam dan memiliki kesempatan untuk bisa memperluas pasar mereka, khususnya di wilayah Labuan Bajo.

Program tersebut juga melatih kemampuan para peserta untuk memanfaatkan teknologi mulai dari yang paling sederhana, yakni membiasakan diri mengisi absensi digital hingga mengikuti kelas pembinaan secara daring.

Kemudian, pelatihan dilanjutkan dengan pemberian materi digital yang lebih kompleks, misalnya bagaimana membuat desain produk sederhana secara mandiri dengan menggunakan aplikasi desain, membuat materi promosi sendiri, hingga lebih menarik dalam hal pemasaran.

Setelah itu, para fasilitator mulai memperkenalkan aplikasi Krealogi oleh Du Anyam yang dapat membantu para UMKM wastra dan kriya agar memiliki manajemen produksi yang lebih mumpuni, sehingga pesanan diproduksi sesuai standar kualitas dan selesai tepat waktu.

"Saat ini, terdapat 2 fitur yang utama pada aplikasi Krealogi, pertama yaitu pencatatan biaya, mulai dari biaya bahan baku, hingga biaya produksi. Kedua adalah fitur catat pesanan," ujar Hanna.

Dengan fitur pencatatan biaya, pelaku UMKM dapat lebih mengetahui berapa biaya untuk membeli bahan baku dan biaya produksi, untuk kemudian dapat menentukan harga jual produk yang dibuat.

Sementara itu, fitur catat pesanan akan membantu pelaku UMKM mengetahui kapan harus membeli bahan baku, berapa banyak bahan baku yang dibutuhkan, dan kapan harus memulai waktu produksi hingga dapat selesai sesuai pesanan.

Menurut Hanna, hasil pelatihan dan pendampingan ini menunjukan hasil yang positif dengan nilai rata-rata peningkatan pengetahuan peserta sebesar 68 persen.

Kemudian, rata-rata persentase peningkatan kemampuan peserta tertinggi terdapat pada modul perencanaan produksi yaitu sebesar 87 persen.

https://money.kompas.com/read/2021/12/03/155955026/bina-100-umkm-di-indonesia-timur-kemenkop-ukm-gandeng-krealogi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke