Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Sampoerna Gandeng MEKAR, Rilis Pembiayaan UMKM MekarinAja

Adji Anggono selaku Chief of SME, Funding, FI, and Network Bank Sampoerna mengungkapkan, UMKM memiliki kreativitas dan kelincahan dalam menghadapi tantangan serta perubahan yang cepat.

Selain itu UMKM juga memiliki nilai strategis dalam memberdayakan ekonomi masyarakat mengingat banyaknya pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi oleh UMKM.

“Kami yakin produk ini akan pas untuk para pelaku UMKM di Indonesia. UMKM memang salah satu sektor yang sangat penting dan potensial, selain jumlahnya yang banyak, kita juga bisa melihat UMKM menjadi salah satu sektor yang gesit dengan perubahan yang semakin cepat saat ini,” kata Adji secara virtual, Senin (20/12/2021).

Dia menambahkan, melalui MekarinAja, MEKAR dan Bank Sampoerna memiliki misi memberdayakan masyarakat dengan memberikan kesempatan dan dukungan agar berhasil di sektor UMKM melalui pemanfaatan teknologi digital.

Apalagi, pada November lalu, Bank Sampoerna telah memenuhi modal inti minimum sebesar Rp 2 triliun.

“MekarinAja merupakan perwujudan nyata dari misi tersebut. Kolaborasi dan transformasi digital mutlak diperlukan untuk layanan ke UMKM yang efektif dan efisien. Dengan modal inti Rp 2 triliun, kami menjadi semakin optimis untuk dapat memberikan perubahan nyata bagi UMKM,” pungkas Adji.

Alternatif pembiayaan bagi UMKM

Pandu Aditya Kristy CEO MEKAR mengungkapkan, kolaborasi dengan Bank Sampoerna ini diharapkan dapat memberikan alternatif akses pembiayaan bagi UMKM.

Utamanya UMKM yang selama ini belum memiliki akses permodalan dari lembaga keuangan.

Bagaimana pun, pembiayaan seringkali menjadi aspek penting bagi UMKM untuk dapat meningkatkan skala usaha yang dimilikinya.

Setelah sebelumnya, MEKAR telah membantu akses pembiayaan bagi UMKM selama 5 tahun terakhir, dengan MekarinAja, akses pembiayaan ini kami tingkatkan lagi,” ungkap Pandu.


Beda MekarinAja dengan fintech dan P2P lending

Pandu menjelaskan, jika sebagian besar perusahaan fintech dan P2P (peer-to-peer) lending lebih banyak memberikan pinjaman dengan nominal yang relatif kecil, melalui MekarinAja pengusaha UMKM dapat mengajukan pinjaman dengan nilai yang lebih besar dan tingkat suku bunga yang lebih ekonomis.

Hendra Setiawan Head of PDAja.com mengungkapkan, salah satu kendala yang dihadapi UMKM di Indonesia adalah sulitnya mendapat akses permodalan dari Bank.

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti tidak adanya pencatatan keuangan yang baik, lama usaha yang belum cukup mature, atau sektor usaha yang dihindari oleh sebagian besar Bank.

Hendra menambahkan, MekarinAja adalah produk yang cukup unik, dengan fasilitas dalam bentuk Plafon Rekening Koran, sehingga peminjam memiliki fleksibilitas dalam pemakaian pinjamannya sesuai kebutuhan.

Dalam fasilitas ini, peminjam juga tidak wajib untuk membayar pokok pinjaman setiap bulannya, hanya bunga sesuai pemakaian saja.

“Dengan keunikan ini kami yakin produk ini dapat diterima di masyarakat. Pengusaha UMKM memerlukan fleksibilitas dalam pembiayaan, fleksibilitas itulah yang kami berikan melalui MekarinAja,“ ujar Hendra.

https://money.kompas.com/read/2021/12/20/154211726/bank-sampoerna-gandeng-mekar-rilis-pembiayaan-umkm-mekarinaja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke