Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IMF Kritik Burden Sharing Kemenkeu-BI, Ini Respons Sri Mulyani

Pembelian SBN oleh BI di pasar perdana ini merupakan kerja sama BI dengan pemerintah (Kementerian Keuangan/Kemenkeu) dalam konteks berbagi beban (burden sharing). Kerja sama yang disepakati melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) III ini membuat BI membiayai sebagian defisit fiskal.

Menanggapi hal itu, Sri Mulyani mengatakan pembelian SBN oleh BI melalui proses yang hati-hati. Untuk tak mengganggu independensi bank sentral, Gubernur BI Perry Warjiyo sudah menghitung dan mempertimbangkan neraca BI sebelum menyanggupi kerja sama.

Setelah melewati berbagai diskusi internal, Bank Indonesia menyanggupi membantu pemerintah dengan nominal yang ditentukan sendiri oleh BI beserta mengatur peruntukkannya.

"Pak Perry sudah menghitung dari neraca BI dan menetapkan bahwa burden sharing BI untuk SKB III adalah sekian dan hanya untuk ini. Nah ini juga yang memberikan kepastian pada APBN kita, sementara dari bagian lain dari APBN bergerak," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (27/1/2022).

Bendahara negara ini mengungkapkan, SKB III sudah dikomunikasikan cukup detail, baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk menjaga kondusivitas pasar.

Sebelum kesepakatan kerja sama, pemerintah terlebih dahulu menjabarkan kepada BI mengenai kondisi APBN dan tahap pemulihan ekonomi. Sekaligus pos-pos pengeluaran dan belanja negara dalam APBN beserta dampak pada pemulihan ekonomi.

"Kemudian Pak Perry hitung sendiri (berapa besaran yang disanggupi) dan beliau kemudian mengumumkan, 'Saya akan burden sharing'. Ini terutama (untuk) yang SKB III yang tadi ada sebagian yang meminta supaya (pembiayaan BI) bisa di-scale down," ujar Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyabut nominal burden sharing yang sudah ditentukan BI memberikan kepastian kepada APBN. Dengan nominal yang sudah pasti, APBN jadi lebih fleksibel mengatur pos pengeluaran termasuk untuk penanganan pandemi Covid-19.

Di sisi lain, pemerintah mampu mengkalkulasi dan meminimalkan turbulensi atau ketidakpastian di pasar keuangan termasuk pergerakan US treasury terhadap yield SBN.

"Inilah yang kita lakukan agar tetap dalam kerangka yang kredibel, sehingga apakah itu rating agency, maupun lembaga internasional seperti IMF, atau bahkan dalam negeri sendiri, kita semua bisa memahami mengapa kita melakukan (SKB) ini, dan bagaimana kita melakukan dan seberapa lama kita lakukan," jelas Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani menuturkan, perjanjian dalam SKB III akan berakhir pada akhir tahun 2022. Pemerintah kata dia, akan fokus menyehatkan APBN untuk mengembalikan defisit fiskal di bawah 3 persen pada tahun 2023 tanpa bantuan lagi dari bank sentral.

Pada tahun ini, wanita yang kerap disapa Ani ini berharap APBN sudah relatif kuat mengingat pemulihan ekonomi mulai terlihat sejak tahun 2021. Pemerintah juga akan memperkecil besaran defisit fiskal tahun ini jauh di bawah yang tertera dalam UU APBN 2022.

"Kami di Kemenkeu mulai susun (untuk) 2023 which is ini adalah the most critical time karena pada 2023 SKB kami expired, Pak Perry sudah tidak lagi menjadi penjaga kami. Pasti BI akan tetap menjaga market dengan stabilisasi tapi tidak lagi melakukan direct financing. Itu beda sekali," kata Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2022/01/27/171306626/imf-kritik-burden-sharing-kemenkeu-bi-ini-respons-sri-mulyani

Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke