Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menteri ESDM Sebut DME Lebih Hemat Dibandingkan Elpiji, Ini Alasannya

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, efisiensi pembakaran yang lebih baik ketimbang elpiji menjadi salah satu alasan DME layak menjadi bahan bakar alternatif untuk program substitusi energi nasional.

Hal itu tercermin dari sekitar 200 percobaan yang dilakukan oleh Lemigas, di mana hasilnya menunjukkan efisiensi pembakaran DME lebih baik dibanding elpiji.

“Fraksi karbon beratnya kalau di elpiji masih tertinggal di dalam sisa botol, sedangkan kalau DME masih bisa dioptimalkan, sehingga ini menjadi salah satu advantage (keuntungan)," kata Arifin dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, dikutip Kompas.com, Minggu (20/2/2022).

Lebih lanjut Arifin menyebutkan, pemanfaatan DME, menggunakan jenis batu bara yang memiliki kalori 3.800 kkal/kg karena tidak dimanfaatkan untuk kebutuhan bahan bakar listrik PLN.

“Ini juga dilakukan di lokasi mulut tambang, jadi memudahkan proses pengangkutan," katanya.

Namun pemerintah memperhitungkan harga keekonomian DME yang telah disepakati agar produk ini mampu bersaing dengan harga elpiji.

Adapun manfaat yang diterima oleh negara melalui substitusi DME tersebut berupa pemanfaatan sumber daya alam, menghemat devisa impor elpiji, dan memenuhi in-situ di lokasi mulut tambang yang dapat mengatasi isu kelangkaan.

Saat ini, Indonesia sedang membangun pabrik hilirisasi batu bara menjadi DME di Muara Enim, Sumatera Selatan. Proyek itu diproyeksikan bisa menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun dari bahan baku 6 juta ton batubara kalori rendah.

https://money.kompas.com/read/2022/02/20/140000226/menteri-esdm-sebut-dme-lebih-hemat-dibandingkan-elpiji-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke