Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PT Pelni Usung Konsep Tiket Digital, Ini Sosok Penggagasnya

KOMPAS.com – Pernahkah Anda melakukan perjalanan lintas pulau dengan menggunakan moda transportasi kapal laut? Jika ya, tentu pernah merasakan pengalaman antre beli tiket di konter penjualan di pelabuhan ataupun biro perjalanan.

Barangkali, Anda juga sudah familier dengan wajah calo-calo yang menawarkan tiket kapal. Biasanya, mereka menjalankan aksinya menjajakan tiket di luar area pelabuhan, baik di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta maupun Tanjung Perak di Surabaya.

Namun, pemandangan seperti itu kini perlahan hilang saat Anda berencana pelesiran menggunakan kapal laut. Pasalnya, perusahaan bidang pelayaran kini semakin adaptif dengan inovasi baru berbasis digital.

Salah satu perusahaan yang turut berbenah adalah PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berinovasi untuk meningkatkan pelayanan, khususnya pada pelayaran kapal penumpang jarak jauh.

Terobosan yang diupayakan PT Pelni adalah percepatan transisi digitalisasi pada sektor penjualan tiket dengan konsep ticketing.

Inovasi digitalisasi ticketing tersebut diinisiasi oleh Vice President Angkutan Penumpang PT Pelni, Sukendra.

Ia merupakan salah satu tokoh di balik perbaikan pelayanan kapal penumpang tersebut.

Sukendra mengatakan, penjualan tiket kapal Pelni kini sudah dilakukan secara online. Tiket digital dinilai efektif untuk meminimalisasi angka percaloan tiket kapal.

"Kini, semua ticketing sudah kami arahkan secara digital. Sistem digital ini sudah berjalan selama enam tahun. Namun, kami mulai kencangkan lagi proses digitalisasi untuk semua rute pelayaran pada 2020," ujar Sukendra dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (24/2/2022).

Sukendra menjelaskan, selain meminimalkan penjualan tiket calo, transformasi tiket digital atau e-ticket juga dapat memonitor seluruh data manifest penumpang dan aktivitas pelayanan yang ada di dalam kapal, termasuk servis makan bagi para penumpang.

Dengan konsep tersebut, penumpang dapat menikmati servis makan dengan memindai barcode tiket makan.

"Konsep digital jelas sangat berbeda dengan cara manual, termasuk manifest kapal. Selama ini, manifest tidak pernah akurat karena penjualannya tidak terkontrol. Sejak mengusung konsep digital, tiket yang dijual harus terdaftar dan bisa dicek langsung di kapal," ungkapnya.

Sukendra mengisahkan, ketika tiket belum dijual secara digital, tak sedikit penumpang yang tertipu dengan membeli tiket palsu dari oknum agen penjual tiket.

Oknum tersebut menjual tiket palsu secara sengaja di luar tiket yang dikeluarkan oleh PT Pelni untuk mereguk keuntungan.

"Tiket yang dijual secara manual bisa terdaftar, bisa juga tidak terdaftar (pada data base). Dahulu, banyak agen yang jual tiket, tetapi tidak mendaftarkan ke manifest PT Pelni. Saat dicek, ternyata jumlahnya tidak sama,” tuturnya.

Namun, dengan digitalisasi, lanjut Sukendra seluruh tiket penumpang yang naik ke atas kapal sudah terdaftar di manifest.

Jaminan perlindungan bagi penumpang

Sukendra menambahkan, calon penumpang dapat memesan tiket melalui beberapa cara, salah satunya melalui aplikasi resmi milik PT Pelni. Selain itu, bisa pula melalui gera minimarket yang sudah bekerja sama dengan PT Pelni.

Dengan menggunakan tiket yang terdaftar secara resmi, Sukendra memastikan penumpang  mendapatkan perlindungan jaminan asuransi apabila terjadi kecelakaan.

"Kalau kapal tibat-tiba menagalami musibah, ditarik data asuransinya dan berapa jumlah penumpang kapal tersebut. Setelah data dipadankan, jumlah manifest penumpang akan sesuai. Jadi, sistem digital sangat berpengaruh pada efisiensi serta meningkatkan kualitas pelayanan," ujarnya.

Selain meningkatkan akurasi manifest, lanjut Sukendra, penggunaan e-ticket juga menguntungkan perseroan pada sisi finansial. Dengan begitu, tak ada lagi tiket-tiket yang dijajakan secara konvensional dan palsu.

"Digitalisasi menjadi kunci penyelesaian carut-marut di industri pelayaran.Sistem e-ticket tersebut kami terapkan secara bertahap pada seluruh cabang. Saat ini, sudah ada13 dari 49 cabang yang menggunakan sistem ini. Pada 2022 akan terus ditingkatkan, " kata Sukendar.

Sebagai informasi, Sukendra menjabat sebagai Vice President Angkutan Penumpang PT Pelni sejak 2018.

Sebelum menduduki jabatan manajerial, Sukendra merupakan perwira kapal lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Ia juga pernah dipercaya manajemen perseroan sebagai kepala cabang di Tanjung Priok dan Balikpapan.

Sukendra memulai kariernya di kantor pusat PT Pelni dengan menjabat sebagai Vice President Human Recruitment (HR) pada 2012 hingga 2013. Ia juga berpengalaman menjabat sebagai Vice President Asset PT Pelni selama empat tahun sejak 2014.

https://money.kompas.com/read/2022/02/24/211504326/pt-pelni-usung-konsep-tiket-digital-ini-sosok-penggagasnya

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke