Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenkop-UKM Targetkan Kumpulkan 1 Juta Data UKM

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) menargetkan dapat mengumpulkan satu juta data UKMM.

"Tujuannya, kalau nanti pemerintah punya anggaran belanja, bisa menggunakan produk-produk dari UMKM," jelas Deputi Bidang UKM Kemenkop-UKM Hanung Harimba Rachman pada Jumat (11/3/2022).

Ia berharap akan semakin banyak UMKM yang mau terlibat dan masuk ke dalam katalog Kemenkop-UKM.

Pasalnya, pemerintah dapat membantu dan memonitor potensi apa yang dimiliki UKM. Kemenkop-UKM juga dapat membantu produk UKM yang memiliki kualitas ekspor untuk dikirim ke luar negeri.

Sebagai informasi, Kemenkop-UKM telah meluncurkan portal nasional SMEsta.id (Small and Medium Enterprises Station) untuk mendukung target ekspor UKM. Pihaknya berharap target ekspor UKM pada tahun 2024 mencapai 17 persen secara nasional.

"Kalau teman-teman dari UKM mau masuk katalog, masuklah katalog kita. Nanti akan dimasukkan katalog pemerintah dan katalog program ekspor," ajak dia.

Selain itu, Kemenkop-UKM juga telah bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan PT Ina Product untuk meluncurkan platform inaproduct.com.

Platform ini diklaim bisa dimanfaatkan oleh 800.000 UKM. Melalui platform ini, Kemenkop-UKM juga dapat melakukan kegiatan pelatihan UKM, penjajakan kerja sama bisnis, riset, hingga studi banding.

Baru saja, Kemenkop-UKM meluncurkan Catalogue SME's Product untuk mempermudah pengunjung yang akan menghadiri GP Mandalika.

Katalog tersebut berisi 1256 UKM. Ia memerinci, jumlah tersebut terdiri dari UKM binaan Kemenkop-UKM, Bank Indonesia, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Ada pula UKM yang tergabung dalam Ina Product dan NTB Mall.

https://money.kompas.com/read/2022/03/11/142000726/kemenkop-ukm-targetkan-kumpulkan-1-juta-data-ukm

Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke