Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wall Street Mayoritas Merah, Saham Apple, Qualcomm, hingga JD.Com Berguguran

Sentimen konflik Rusia dan Ukraina masih membayangi pergerakan pasar global. Investor juga mengantisipasi kenaikan suku bunga pertama oleh Federal Reserve pada minggu ini.

Melansir CNBC, Nasdaq Composite turun 2,04 persen menjadi 12.581,22, dan &P 500 melemah 0,74 persen di posisi 4.173,11. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) senderung stagnan, dan naik tipis sekitar 1 poin menjadi 32.945,24.

“Sentimen investor cukup buruk. Investor memiliki posisinya sendiri, dan enggan untuk menjual semuanya bersama-sama karena berharap akan ada reli snapback yang cukup besar,” kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments.

Pergerakan saham di Wall Street masih dipengaruhi oleh konflik antara Rusia dan Ukraina, ketika kedua negara melanjutkan pembicaraan pada hari Senin. Seorang pejabat Ukraina mengatakan tujuan negara itu adalah untuk mengamankan gencatan senjata dan penarikan segera pasukan Rusia, bersama dengan jaminan keamanan lainnya.

Di sisi lain, pertempuran memanas di sekita ibukota Ukraina, Kyiv. Pasukan militer Rusia membombardir kota-kota di seluruh negeri.

Sementara itu, dampak finansial dari sanksi keras Rusia masih menjadi fokus yang lebih tajam dalam beberapa hari mendatang menjelang pembayaran obligasi negara yang dijadwalkan tidak lama lagi.

Penurunan DJIA didorong oleh turunnya saham Apple 2,6 persen, Nike ambles 4,1, Intel 3 persen, sementara Chevron dan Salesforce turun masing – masing 2,4 persen.

Qualcomm, salah satu penurunan paling dalam di S&P 500, yakni 7,2 persen. Sementara itu, perusahaan pembuat chip seperti Marvell turun 4,5 persen, dan Nvidia 3,4 persen.

Nasdaq, seperti JD.Com ambles 10,5, Splunk 9,7, NetEase 9,5, dan Baidu 8,3. Hal ini tidak lepas dari sentimen ancaman delisting perusahaan China di AS.

Minyak mentah West Texas Intermediate cenderung stabil di posisi 103,01 per barel, dan minyak mentah Brent di level 106,9 dollar AS per barel atau turun 5,1 persen. Selama sesi perdagangan, WTI sempat turun di bawah 100 dollar AS per barel.

Mengekor harga minyak, saham perusahaan energi yang bergerak di sektor perminyakan juga jatuh, seperti Devon Energy turun 10,1 persen dan Coterra Energy turun 9,7 persen.

Emas berjangka tergelincir 1,2 persen menjadi 1,960,80 dollar AS per ounce. Palladium turun 13,5 persen menjadi 2.417,60 dollar AS per ounce.

“Pergerakan baru-baru berada dalam kisaran harga yang sangat ekstrem, dan jika pergerakan ini bertahan untuk jangka waktu yang lama, maka penurunan ekonomi akan signifikan. Tetapi belum ada tanda ke arah resesi, dan sejauh ini tidak ada ekuitas yang mengalami penurunan," kata ahli strategi JPMorgan Mislav Matejka.

https://money.kompas.com/read/2022/03/15/063900526/wall-street-mayoritas-merah-saham-apple-qualcomm-hingga-jd.com-berguguran

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke