Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gurita Bisnis Martua Sitorus, Raja Sawit RI yang Perusahaannya Terseret Korupsi CPO

KOMPAS.com - Salah seorang Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia berinisial MPT jadi tersangka kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang merupakan bahan baku minyak goreng. Pengungkapan itu dilakukan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Penangkapan pejabat tinggi PT Wilmar Nabati Indonesia merupakan pengembangan dari kasus korupsi yang menjerat Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) berinisial IWW alias Indrasari Wisnu Wardhana.

IWW selaku pejabat tinggi eselon I Kemendag, menerbitkan izin terkait persetujuan ekspor kepada tiga perusahaan, salah satunya PT Wilmar Nabati Indonesia. Pengeluaran izin tersebut dituduh melawan hukum.

Pasalnya, penerbitan persetujuan ekspor kepada eksportir seharusnya tidak mendapat izin karena tidak memenuhi syarat DMO (Domestic Market Obligation) dan DPO (Domestic Price Obligation).

Gurita bisnis Martua Sitorus

PT Wilmar Nabati Indonesia sendiri merupakan anak usaha dari Grup Wilmar atau Wilmar International Ltd, perusahaan sawit raksasa yang berbasis di Singapura.

Meski menguasai ratusan ribu hektare perkebunan kelapa sawit di Indonesia, Grup Wilmar lebih memilih berkantor pusat di Singapura.

Wilmar International bahkan tercatat sebagai salah satu perusahaan terbesar dari sisi kapitalisasi pasar di Bursa Efek Singapura atau Singapore Stock Exchange (SGX).

Konglomerasi bisnis Grup Wilmar tak bisa dilepaskan dari pemiliknya, Martua Sitorus alias Thio Seeng Haap, yang tercatat masih merupakan warga negara Indonesia.

Bersama dengan Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus mendirikan Wilmar pada tahun 1991. Wilmar International Ltd pernah masuk sebagai perusahaan sawit terbesar dunia pada tahun 2018.

Awalnya, sebagaimana dikutip dari laman resmi perusahaan, Grup Wilmar memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Sumatera Barat di bawah bendera PT Agra Masang Perkasa (AMP).

Area perkebunan kelapa sawit Wilmar kemudian merambah ke Sumatera Utara. Dalam waktu relatif cepat, perkebunan sawitnya semakin menggurita di Indonesia hingga ratusan ribu hektare dan berada di atas lahan negara melalui pemberian hak guna usaha (HGU) oleh pemerintah Indonesia.

Di Indonesia, merek minyak goreng dari Wilmar adalah Fortune dan Sania. Sementara untuk pasar global, perusahaan juga memiliki puluhan merek. Majalah Forbes bahkan menjuluki Martua Sitorus sebagai Raja Minyak Sawit Indonesia.

Matua Sitorus sebagaimana dicatat Forbes memiliki kekayaan bersih sebesar 3 miliar dollar AS, sekaligus menempatkan pria berusia 62 tahun ini di urutan 1.034 orang terkaya di dunia.

Bisnis properti Martua Sitorus

Selain sawit, Martua Sitorus juga mengembangkan sayap bisnisnya di bidang properti melalui bendera Gamaland. Bisnis propertinya digarap bersama saudaranya Ganda Sitorus.

Di Ibu Kota, perusahaan ini membangun Gamaland yang dinobatkan sebagai gedung tertinggi di Indonesia saat ini. Dengan nama Gama Tower, gedung pencakar langit ini berada di Jalan HR Rasuna Said.

Dikutip dari Kontan, Gamaland juga akan meluncurkan proyek apartemen di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Proyek tersebut akan dibangun di lahan seluas 13,5 hektare (ha). Disana rencananya akan dibangun 15 tower apartemen dan akan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan.

Gamaland juga tercatat sedang melakukan pengembangan proyek apartemen bertajuk Arandra Residence di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Timur di lahan seluas 2,7 ha. Proyek itu tadinya adalah Sentosa Residences milik Bahama Group yang diakuisisi Gamaland senilai Rp 600 miliar.

Proyek itu kemudian dikembangkan menjadi Arandra Residences. Disana direncanakan akan dibangun lima tower apartemen dengan investasi Rp 1 triliun. Nilai proyek itu diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun.

Aranda Residence baru dipasarkan dan dibangun satu tower. Pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2016 dan telah memasuki toping off pada Mei 2018.

Lalu ada Click Square di Bandung yaitu mall dengan konsep hi-tech terbarru yang fokus terhadap bisanis startup.

Selain di bisnis properti, Ganda-Martua Sitorus juga dikabarkan akan masuk bisnis jalan tol. Perusahaan ini bersama dengan PT Adhi Karya akan memprakarsai pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta sepanjang 70 km dengan investasi Rp 19 triliun.

Bisnis lain Martua Sitorus juga merentang sampai industri kesehatan. Grup Wilmar juga terkait dengan kepemilikan jaringan Rumah Sakit Murni Teguh.

https://money.kompas.com/read/2022/04/21/082330326/gurita-bisnis-martua-sitorus-raja-sawit-ri-yang-perusahaannya-terseret-korupsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke