Hingga H+5 Lebaran, Jumlah Penumpang Angkutan Penyeberangan Jadi yang Tertinggi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan penyeberangan masih yang tertinggi yaitu sebanyak 2.696.650 penumpang.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, data tersebut diambil secara kumulatif sejak (25/4/2022) sampai Jumat (6/5/2022) jumlah penumpang angkutan penyeberangan masih jadi yang tertinggi.

"Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di 5 Pelabuhan Penyeberangan terpadat yakni Merak, Bakauheni, Gilimanuk, Ketapang, dan Kariangau Balikpapan," kata dia dalam siaran pers Sabtu (7/4/2022).

Ia menambahkan, berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2022, jumlah pergerakan penumpang angkutan umum pada masa arus balik mulai dari Rabu (4/5/2022) sampai dengan Jumat (6/5/2022) kemarin, trennya terus meningkat.

"Pada angkutan penyeberangan, realisasi jumlah penumpang pada Jumat (6/5/2022) adalah 262.437 penumpang, atau meningkat sebesar 372,6 persen jika dibandingkan dengan hari biasa pada 16 April 2022 sebesar 55.525 penumpang," kata dia dalam siaran pers Sabtu (7/4/2022).

Ia bilang, pemantauan pergerakan penumpang mudik pada tahun ini dilakukan di 111 terminal bus, 16 pelabuhan penyeberangan, 50 bandar udara, 110 pelabuhan laut, dan 13 Daop/Divre.

Lebih lanjut, ia memerinci pergerakan penumpang angkutan angkutan umum di semua moda pada Jumat (6/5/2022) tercatat sebanyak 927.244 penumpang.

Jumlah ini terus meningkat jika dibandingkan dengan hari sebelumnya sebanyak 919.404 penumpang dan H+1 sebanyak 814.900 penumpang.

Secara total ia berkata, hingga Jumat (6/5/2022) kemarin, total pergerakan penumpang angkutan umum pada angkutan Lebaran tahun ini mencapai 9.109.109 penumpang.

Walau demikian, dalam catatannya hingga H+5 Lebaran atau Sabtu (7/4/2022) sekitar 60 persen pengguna kendaraan yang menyeberang dari Sumatera menuju Jawa maupun melalui jalur tol Semarang ke Jakarta masih belum kembali.

“Agar tidak terjadi kepadatan dan perjalanan lebih nyaman, kami mengimbau masyarakat untuk menunda kepulangannya setelah 8 Mei 2022,” tandas dia.