Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sumitomo Mundur dari Proyek Smelter Nikel Pomalaa, Vale Beralih ke Perusahaan China

Hal itu diungkapkan oleh President & Representative Director Sumitomo Metal Mining, Akira Nozaki pada laman resmi Sumitomo Metal Mining yang dkutip Kompas.com Senin (9/5/2022).

Perusahaan tambang asal Jepang itu mulai bekerja sama dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada tahun 2018 dalam pra-studi kelayakan untuk proyek Pomalaa. Lalu sejak 2021, kerja sama ini berlanjut ke tahap melakukan studi kelayakan definitif untuk proyek Pomalaa.

Namun, karena pandemi Covid-19, prosedur untuk mendapatkan izin dan diskusi dengan Vale Indonesia menjadi tertunda.

Dalam keadaan seperti itu, Vale Indonesia telah mencari alternatif untuk mempromosikan proyek Pomalaa dengan SMM. Kendati demikian, pada akhirnya SMM tidak dapat melanjutkan negosiasi dengan Vale Indonesia.

"SMM tidak dapat melanjutkan negosiasi dengan Vale Indonesia, karena sulit untuk mempertahankan tim studi proyek internal dan eksternal tanpa prospek kemajuan di masa depan. SMM telah menyimpulkan bahwa tidak punya pilihan selain menghentikan studi," jelas Akira Nozaki.

Ia mengakui, pada dasarnya proyek Pomalaa adalah inti dari strategi SMM untuk mengamankan sumber daya nikel untuk mencapai visi jangka panjang dari tingkat produksi nikel tahunan 150.000 ton.

Pomalaa juga diposisikan sebagai proyek besar untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam rencana bisnis 3 tahun sejak 2021. Penghentian kerja sama proyek ini dinilai hanya akan berdampak minimal pada kinerja SMM tahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2022 dan 31 Maret 2023.

“Meskipun kami menyayangkan hasil ini, kami akan melanjutkan upaya kami untuk mengamankan sumber daya nikel guna memperkuat rantai nilai bisnis SMM, dan memastikan pasokan produk nikel SMM yang stabil, sebagaimana tercantum dalam Rencana Bisnis 3 Tahun SMM,” jelas dia.

Beralih ke perusahaan China

Setelah SMM menyatakan mundur dari proyek pembangunan smelter nikel di Pomalaa, Vale Indonesia mengumumkan telah menandatangani Perjanjian Kerangka Kerjasama (Framework Cooperation Agreement - FCA) dengan perusahan tambang asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Company pada Rabu (27/4/2022).

Kedua perusahaan sepakat untuk mengembangkan fasilitas pengolahan atau smelter high-pressure acid leaching (HPAL) di Pomalaa. Vale Indonesia dan Zhejiang Huayou juga sepakat untuk tidak menggunakan pembangkit listrik tenaga batu bara pada smelter Pomalaa.

“Kami menghargai bahwa mitra kami datang dengan agenda rendah karbon, bukan untuk menggunakan pembangkit listrik tenaga batu bara. Ini merupakan bukti keselarasan komitmen keberlanjutan kami yang sangat penting bagi PT Vale,” ujar Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy dalam keterangannya dikutip Senin (9/5/2022).

Lewat perjanjian ini, Zhejiang Huayou akan membangun dan melaksanakan proyek smelter HPAL Pomalaa, dan Vale Indonesia akan memiliki hak untuk mengakuisisi hingga 30 persen saham proyek semelter tersebut.

Proyek ini akan mengadopsi dan menerapkan proses, teknologi, dan konfigurasi smelter Huayou yang diklaim telah teruji untuk memproses bijih limonit dan bijih saprolit kadar rendah.

Smelter Pomalaa akan menghasilkan Produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan potensi kapasitas produksi mencapai 120.000 metrik ton nikel per tahun.

Adapun dengan adanya kesepakatan ini, beberapa konstruksi yang telah dilakukan Vale Indonesia akan tetap berjalan, bahkan dipercepat dalam periode tiga tahun.

“Ini merupakan tonggak penting yang mencerminkan komitmen jangka panjang kami untuk mengembangkan sumber daya nikel Indonesia yang berkelas dunia,” ungkap Presiden Komisaris Vale Indonesia Deshnee Naidoo.

https://money.kompas.com/read/2022/05/09/172139426/sumitomo-mundur-dari-proyek-smelter-nikel-pomalaa-vale-beralih-ke-perusahaan

Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke