Dikutip dari CNBC, Rabu (11/5/2022), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 3,33 dollar AS atau 3,2 persen ke level 100,11 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah berjangka Brent turun 3,48 dollar AS atau 3,28 persen ke level 102,46 dollar AS per barrel.
Pada perdagangan Senin kemarin, kedua patokan harga minyak dunia itu sudah turun hingga 6 persen yang juga dipicu berlanjutnya lockdown di China akibat tingginya kasus Covid-19 di negara itu.
Indeks-indeks utama Wall Street juga berbalik melemah dalam perdagangan yang bergejolak di tengah kekhawatiran atas pengetatan kebijakan moneter Bank Sentral AS yang agresif dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Indeks dollar AS juga mencapai level tertinggi dalam dua dekade imbas kebijakan suku bunga yang agresif Bank Sentral AS, yang sekaligus membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.
Pergerakan harga minyak dunia juga turut dipengaruhi kesepakatan Komisi Uni Eropa untuk menghentikan impor minyak dari Rusia. Proposal tersebut membutuhkan suara bulat oleh anggota Uni Eropa pada pekan ini untuk disahkan.
Hongaria menjadi salah satu negara yang berusaha keras menentang embargo minyak Rusia.
“Ketika Uni Eropa terus ragu apakah mereka akan mengembargo minyak Rusia atau tidak, itu sangat mengubah kalkulus di kedua arah (naik-turun harga),” ujar John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.
Di sisi lain, Jepang yang 4 persen dari total impor minyaknya diperoleh dari Rusia pada tahun lalu, juga setuju untuk menghentikan pembelian tersebut. Namun terkait waktu dan metode pelaksanaan embargo belum diputuskan.
"Kombinasi lockdown di China dan kenaikan suku bunga di seluruh dunia untuk memerangi inflasi menempatkan investor ekuitas kurang menguntungkan, memperkuat dolar, dan secara signifikan meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi," kata Tamas Varga dari broker PVM Oil Associates.
Pada sisi pasokan, Badan Informasi Energi AS memangkas perkiraan produksi minyak mentah AS untuk 2022 dan 2023. Diperkirakan produksi 2022 menjadi rata-rata 11,9 juta barel per hari (bph) dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang sebesar 12 juta barel per hari.
Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah, sulingan dan bensin kemungkinan turun pada pekan lalu. Kemudian di Eropa, stok produk minyak mentah dan produk minyak penyulingan mencapai sekitar 1 miliar barrel pada April, turun 10,3 persen secara tahunan.
https://money.kompas.com/read/2022/05/11/103000426/harga-minyak-dunia-kian-turun-mendekati-level-100-dollar-as-per-barrel