Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lawan Perubahan Iklim, Raksasa Teknologi NTT Ltd Luncurkan Layanan IoT Keberlanjutan untuk Korporasi

JAKARTA, KOMPAS.com - NTT Ltd., penyedia solusi bisnis dan teknologi global, meluncurkan penawaran layanan IoT untuk keberlanjutan.

Head of Urban Transformation World Economic Forum (WEF) Jeff Merritt mengatakan, layanan solusi menyeluruh terbaru ini akan membantu bisnis/korporasi mempercepat inisiatif keberlanjutan global dan mengambil keputusan berdasarkan data untuk mengurangi jejak karbon melalui penggunaan konektivitas IoT yang cerdas.

“Teknologi IoT adalah alat krusial dalam perjuangan global melawan perubahan iklim. Solusi layanan teknologi IoT NTT untuk keberlanjutan menggabungkan integrasi TI/OT yang aman dan secara menyeluruh (end-to-end). Hal ini dapat membantu perusahaan untuk melihat dengan cepat manfaat teknologi tersebut setelah penerapan di seluruh proses bisnis,” kata Jeff Merritt dalam siaran persnya, Selasa (17/5/2022).

Jeff membeberkan manfaat yang didapatkan dengan layanan ini adalah mencakup penghematan biaya energi, pengurangan emisi yang lebih cepat, keunggulan operasional yang canggih, dan pemberdayaan sistem kerja yang lebih baik di seluruh organisasi.

Solusi IoT NTT juga didukung oleh jaringan terbaru LoRaWAN, termasuk katalog sensor yang mampu mengukur, memantau, dan mengumpulkan data guna mendorong tujuan keberlanjutan.

“Kami memahami tindakan apa yang perlu diambil untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan memiliki rangkaian teknologi kuat yang membantu untuk mewujudkan tujuan tersebut. Seiring dengan dunia ingin mempercepat implementasi solusi ini, organisasi seperti NTT akan memainkan peran penting dalam membantu perusahaan dan pemerintah untuk memanfaatkan peluang ini,” jelas Jeff.

Jeff menambahakan, pengumuman peluncuran layanan IoT ini menyusul penunjukan 2 veteran industri untuk mendorong pertumbuhan dan momentum di seluruh inisiatif IoT dan solusi keberlanjutan NTT.

Pemimpin industri nirkabel Devin Yaung telah ditunjuk sebagai SVP Group Enterprise IoT Products and Services, NTT Ltd., membawa lebih dari 25 tahun pengalaman teknologi yang berfokus pada transformasi bisnis.

Sementara Vicky Bullivant juga telah ditunjuk sebagai Senior Vice President, Group Sustainability, NTT Ltd. Vicky telah 25 tahun menciptakan dan memberikan strategi keberlanjutan, sosial, iklim, dan ESG yang sukses yang menopang tujuan komersial di sektor bisnis yang berkembang cepat dan dinamis.

“Hampir dua pertiga atau 61,4 persen CEO mengatakan mereka menyelaraskan strategi bisnis dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB. Namun, hanya 2 dari 5 bisnis yang memiliki solusi yang diperlukan untuk memenuhi tujuan langsung organisasi," ujar SVP of Group Enterprise IoT Products and Services NTT Devin Yaung.

Devin menuturkan, rangkaian solusi IoT akan membantu perusahaan mencapai tujuan keberlanjutan mereka sekaligus meningkatkan operasional di seluruh bisnis mulai dari mengurangi limbah dari cacat manufaktur hingga memahami jejak karbon rantai pasokan mereka.

"Penggunaan IoT akan memberdayakan bisnis untuk membuat keputusan secara real-time, merampingkan proses, dan mentransformasi aspek keberlanjutan bisnis perusahaan secara menyeluruh," pungkas Devin.

https://money.kompas.com/read/2022/05/17/220500726/lawan-perubahan-iklim-raksasa-teknologi-ntt-ltd-luncurkan-layanan-iot

Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke