Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Melansir data RTI, pukul 09.07 WIB, IHSG berada pada level 7.186,88 atau naik 38,15 poin (0,53 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 7.148,72.

Sebanyak 269 saham melaju di zona hijau dan 115 saham di zona merah. Sedangkan 203 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,02 triliun dengan volume 1,9 miliar saham.

Bursa Asia hijau dengan kenaikan Strait Times 0,19 persen, dan Hang Seng Hong Kong 1,1 persen. Wall Street pada penutupan pagi ini juga menguat dengan kenaikan S&P 500 sebesar 1,84 persen, Nasdaq Composite 2,6 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,3 persen.

Sebelumnya, Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, setelah selesai menutup gap pada 7.209, IHSG mulai mengalami tekanan jual. Secara teknikal terbentuk pola shooting star, dari pola ini sudah mengindikasikan potensi terjadi koreksi. Menurut hal ini wajar terjadi karena kondisi IHSG menutup gap sama seperti pengujian resistance.

“Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada area 7.013 – 7.156. Setelah berhasil mempertahankan support 6.974, IHSG telah kembali bullish,” kata William.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.442 per dollar AS, atau naik 38 poin (0,26 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.480 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah ditopang oleh sentimen positif pasar pagi ini. Indeks saham Asia bergerak menguat, dan pasar memanfaatkan momentum buy on dip untuk mendapatkan peluang kenaikan di tengah aktivitas ekonomi yang sudah melonggar.

“Dari dalam negri, data inflasi Mei yang di bawah ekspektasi pasar untuk month to month yang artinya inflasi tidak seburuk yang dikira, bisa menopang penguatan rupiah. Tapi di sisi lain, isu yang melemahkan rupiah masih belum hilang, yakni inflasi dan kenaikan agresif suku bunga acuan AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.450 per dollar AS sampai dengan Rp 14.500 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/06/03/094632226/awal-sesi-ihsg-dan-rupiah-kompak-menguat

Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke