Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dilema Ekonomi RI: Mulai Pulih dari Pandemi, Malah "Diadang" Inflasi dan Pelemahan Rupiah

Lonjakan inflasi global terjadi seiring dengan naiknya harga komoditas yang dipicu perang antara Rusia dan Ukraina. Sejumlah negara sudah mengalami kenaikan inflasi yang tinggi, seperti Amerika Serikat yang tercatat sebesar 8,6 persen pada Juni 2022.

Bank Sentral AS atau Federal Reserve pun merespons lonjakan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan secara agresif. Pada bulan lalu The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin, menjadi kenaikan tertinggi sejak tahun 1994.

Imbas dari kenaikan suku bunga AS yang agresif itu membuat keluarnya dana asing (capital outflow) dari negara-negara emerging market, termasuk Indonesia. Kondisi ini membuat kurs rupiah melemah beberapa waktu belakangan.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (8/7/2022), pukul 10.15 WIB, kurs rupiah berada di level Rp 14.983 per dollar AS, sedikit membaik dibandingkan pada posisi penutupan perdagangan kemarin yang mencapai level Rp 15.001 per dollar AS.

Menurut Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, depresiasi rupiah juga dipengaruhi kebijakan Bank Indonesia (BI) yang masih terus menahan suku bunga acuan di level 3,5 persen.

Padahal inflasi Juni 2022 sudah mencapai 4,35 persen secara tahunan, menjadi yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Ia menilai, kebijakan BI itu justru membuat arus investasi asing keluar dari Indonesia semakin deras.

Di sisi lain, The Fed juga memberi sinyal yang mengisyaratkan akan menaikkan kembali suku bunga acuan sebesar 50-75 basis poin pada pertemuan 14-15 Juli mendatang.

"Pelemahan nilai tukar rupiah baru permulaan, tekanan berikutnya terjadi saat kenaikan Fed rate," ujar Bhima kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Imbas pelemahan rupiah dirasakan dunia usaha

Pelemahan kurs rupiah tersebut pada akhirnya berdampak pada imported inflation atau inflasi akibat membengkaknya biaya impor bahan baku dan barang konsumsi. Para pelaku usaha pun mengaku dampaknya sudah terasa dari sisi produksi.

Wakil Ketua Kadin Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, pelemahan kurs rupiah cukup berpengaruh pada industri-industri yang memiliki tingkat impor bahan baku atau bahan penolong yang tinggi untuk kebutuhan produksinya. Lantaran, menjadi lebih mahal biaya pembeliannya.

"Pelemahan yang semakin parah beberapa hari terakhir, meskipun secara komparatif masih lebih landai dibandingkan negara tetangga, tetap sangat mengkhawatirkan kami. Kalau pelemahan berlanjut terus, perusahaan bisa mengalami krisis cashflow (arus kas)," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (7/7/2022).

Menurutnya, tak banyak yang bisa dilakukan pelaku usaha untuk mengatasi pelemahan rupiah. Ia bilang, pelaku usaha hanya bisa mengantisipasi dengan meningkatkan cadangan valuta asing (valas) pada arus kasnya atau bila memungkinkan menunda konversi ke mata uang dollar AS untuk pembayaran.

Selain itu, pelaku usaha juga mengupayakan melakukan transaksi dengan mata uang selain dollar AS, khususnya pada negara-negara yang sudah memiliki skema Local Currency Settlement (LCS) dengan Indonesia. Lewat LCS ini pelaku usaha antar kedua negara bisa bertransaksi dengan mata uang lokal masing-masing.

"Kami mengupayakan transaksi dalam mata uang selain dollar AS, khususnya dengan negara-negara di mana Indonesia sudah memiliki skema LCS, meskipun tidak semua supplier/buyers mau bertransaksi dengan LCS," jelas Shinta.


Kebijakan suku bunga BI akan berdampak pada suku bunga pinjaman

Bhima menilai, kondisi inflasi Indonesia yang tinggi dan pelemahan kurs rupiah, perlu segera direspons BI dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin. Hal ini sebagai langkah pre-emptives hadapi tekanan inflasi di semester II-2022.

Namun kondisi tersebut memang bagai makan buah simalakama alias serba salah. Kenaikan suku bunga The Fed yang agresif perlu diimbangi dengan kenaikan suku bunga BI, tetapi kebijakan itu akan membuat kenaikan suku bunga pinjaman.

Sementara tidak semua konsumen dan pelaku usaha siap menghadapi kenaikan bunga pinjaman. Menurut Bhima, salah satu imbasnya yakni proyeksi permintaan konsumen rumah tangga bisa kembali menurun dan pelaku usaha akan terganggu rencana ekspansi bisnisnya.

"Kredit perumahan dan kendaraan bermotor juga sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga," jelas kata dia.

Kondisi tersebut dapat kembali melemahkan perekonomian Indonesia, setelah berupaya bangkit kembali usai berkurangnya tekanan Covid-19.

Respons pemerintah terkait gejolak ekonomi

Merespons gejolak ekonomi saat ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintah akan terus mencermati perkembangan sejumlah indikator ekonomi dalam menyusun kebijakan. Dia memastikan, pemerintah akan terus menjaga stabilitas melalui belanja, penerimaan, dan pembiayaan.

“Kalau bicara stabilitas dengan growth, stabilitas tapi sisi inflasi. Kalau inflasinya sisi supply side persoalannya, maka kami bantu dari sisi supply side," kata dia Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Selasa (5/7/2022).

"Umpamanya membantu dari sisi kebijakan mengenai perdagangan, investasi, ekspor-impor, distribusi, karena itu persoalan yang terjadi dari inflasi sekarang ini, namun jika terdapat masalah sisi demand maka kami akan mengelolanya bersama sama,” tambah Sri Mulyani.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu menyatakan, pemerintah akan terus menjaga stabilitas ekonomi melalui inflasi yang terkendali agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

Menurutnya, bila dibandingkan dengan negara lain yang mengalami hal serupa, kondisi Indonesia dipastikan masih terjaga dengan baik. Hal ini disebabkan koordinasi yang sangat kuat antara fiskal dan moneter.

Febrio pun menilai, kurs rupiah yang melemah bergerak sesuai dengan mekanisme pasar serta kemampuan suatu negara menghasilkan devisa. Ia menilai, kemampuan RI sangat baik dalam menjaga devisa, tercermin dari neraca perdagangan yang mengalami suprlus selama 25 bulan beturut-turut.

“Selain itu, di tahun ini kita memilki current account (neraca transaksi berjalan) surplus, di situ kita mendapatkan cadangan devisa. Cadangan devisa kita tinggi sekali dibandingkan beberapa kekhawatiran yang sering terjadi," jelasnya.

Di sisi lain, komponen penyumbang cadangan devisa juga meningkat, yang disumbang dari masuknya aliran modal asing dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) dengan tren yang meningkat meski di tengah tantangan pandemi Covid-19. Hal itu disebabkan kondisi makro ekonomi dalam negeri yang relatif terjaga.

“Banyak negara mungkin tidak memiliki kondisi sestabil Indonesia. Jadi kita punya modal, namun tetap harus hati-hati dan terus menjaga stabilitas ini ke depan," tutup Febrio.

https://money.kompas.com/read/2022/07/08/131500426/dilema-ekonomi-ri--mulai-pulih-dari-pandemi-malah-diadang-inflasi-dan

Terkini Lainnya

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke