Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Sebut RI Jangan Baper Jika Dikritik Soal Penurunan Emisi, Kenapa?

Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen pada 2030 dengan upaya sendiri, atau mengurangi hingga 41 persen dengan dukungan internasional.

Sri Mulyani menjelaskan, dalam pembahasan mengenai pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance) tidak hanya mencakup keterjangkaun, tapi juga masalah perubahan iklim dan aspek pemerataan. Semua itu menjadi tanggung jawab seluruh negara.

"Hal ini sesuai dengan prinsip UNFCCC tentang tanggung jawab bersama, tetapi berbeda untuk negara seperti Indonesia yang belum memanfaatkan hutan tropis, tentunya Indonesia akan dikritisi dalam hal pengelolaan hutan tropis," ujarnya dalam acara Road to G20: Sustainable Finance di Bali, Rabu (13/7/2022).

Ia mengungkapkan, sebagai negara berkembang yang masih terus mendorong pembangunan, dan dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia tentunya masih membutuhkan banyak energi listrik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.

Penggunaan energi listrik tersebut diakui akan menghasilkan banyak emisi karbon, terlebih saat ini memang Indonesia masih menggunakan listrik yang berasal dari pembangkit berbasis energi fosil.

Meski demikian, Sri Mulyani meminta, Indonesia tak perlu terbawa perasaan (baper) ketika dikritisi mengenai upaya penurunan emisi karbon. Ia menekankan, kewajiban menurunkan emisi menjadi tugas bersama, baik negara berkembang maupun negara maju.

"Bagi Indonesia, sumber emisi CO2 yang berasal dari sektor kelistrikan tentunya menjadi salah satu bidang yang juga akan dikritisi. Tapi ini bukan hanya untuk Indonesia, makanya orang Indonesia jangan baper, karena negara kita juga akan dikritisi," ungkapnya.

Menurut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, tidak hanya pada negara berkembang, dunia juga akan mencermati komitmen negara-negara maju. Seperti terkait komitmen Amerika Serikat (AS) terhadap perubahan iklim.

Begitu pula pada komitmen Eropa terhadap penurunan emisi di tengah situasi geopolitik, mengingat perang antara Rusia dan Ukraina telah membuat akses energi ke Eropa menjadi terganggu.

"Komitmen mereka terhadap perubahan iklim pasti juga akan diteliti. Jadi semua negara akan diteliti. Untuk Indonesia, karena kita sudah berkomitmen pada NDC kontribusi yang ditentukan secara nasional. Reputasi dan kredibilitas komitmen negara kita tentunya perlu terus dipertahankan dan dijaga," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2022/07/13/211100826/sri-mulyani-sebut-ri-jangan-baper-jika-dikritik-soal-penurunan-emisi-kenapa-

Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke