Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Risiko Global Meningkat, Sri Mulyani: Perlu Diwaspadai, tapi Tidak Berarti Kita Gentar...

"Perkembangan dunia yang sangat bergejolak atau volotaile perlu kita waspadai, namun tidak berarti kita gentar. Tetap optimis, namun waspada," ujar Sri Mulyani dalam sambutan pada acara Profesi Keuangan Expo 2022, Senin (10/10/2022).

Ia menjelaskan, kondisi perekonomian Indonesia saat ini berangsur pulih setelah terimbas pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 tercatat menguat di 5,44 persen, melanjutkan pemulihan ekonomi di kuartal I-2022 yang tumbuh 5,01 persen.

Namun di sisi lain, ketegangan geopolitik di Eropa, terutama terus berlanjutnya perang antara Rusia dan Ukraina, telah menimbulkan dampak negatf mulai dari krisis pangan, krisis energi, hingga potensi krisis keuangan.

"Maka keuangan negara, melalui APBN, hadir sebagai shock absober (peredam gejolak), kami akan terus menggunakan instrumen fiskal agar mampu melindungi masyarakat dan ekonomi Indonesia," ungkap Bendahara Negara itu.

Sri Mulyani mengakui, gejolak ekonomi global yang saat ini dihadapi bukanlah tantangan yang mudah. Oleh sebab itu, diperlukan pula peran dari berbagai pihak, termasuk seluruh sektor keuangan untuk bersama-sama menjaga stabilitas keuangan Indonesia.

"Ini adalah sebuah tantangan yang tidak mudah. Oleh karena itu saya ingin mengajak semua profesi keuangan untuk ikut menjaga sektor keuangan dengan bersikap waspada dan profesional," katanya.

Ekonomi digital RI

Lebih lanjut, ia menambahkan, optimisme Indonesia dalam menghadapi gejolak global diperkuat dengan ekonomi digital yang dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di masa depan. Hal ini seiring dengan RI memiliki potensi ekonomi digital yang besar.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 70 miliar dollar AS di 2021. Nilai itu diperkirakan akan meningkat mencapai 145 miliar dollar AS pada tahun 2025.

Saat ini pun, perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun tercatat didominasi oleh emiten yang bergerak di sektor keuangan yang erat dengan digitalisasi, yakni perbankan, telekomunikasi, dan e-commerce.

"Ekonomi digital adalah salah satu faktor yang dapat mendorong dan menciptakan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2022/10/10/122500526/risiko-global-meningkat-sri-mulyani-perlu-diwaspadai-tapi-tidak-berarti-kita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke