Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Chatib Basri Nilai Tahun Politik Bisa Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum 'tahun politik' yang akan dimulai pada 2023 dinilai mampu mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Pasalnya, tingkat konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) bakal meningkat jelang gelaran pemilihan umum presiden dan pemilihan umum serentak pada tahun berikutnya.

Ekonom senior Chatib Basri mengatakan, tingkat konsumsi nasional akan meningkat jelang pemilu. Maklum saja, partai politik beserta kader yang diusung akan menggelontorkan banyak uang dalam proses kampanye.

"Jadi kalau kita lihat sepanjang pengalaman sejak pemilu langsung itu menjelang tahun pemilu spending-nya naik," ujar dia, dalam Mandiri Sekuritas Market Outlook di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Mantan menteri keuangan itu mengungkapkan, tingkat pengeluaran atau spending politisi bakal meningkat memasuki periode kampanye pemilu. Ini nantinya akan tercermin dari data pertumbuhan konsumsi LNPRT.

"Demand untuk transport luar biasa pada saat itu. Pesawat, mobil, kemudian peralatan kampanye itu uangnya riil. Spending-nya beneran. Jadi efek kepada konsumsi relatif lumayan," tutur Chatib Basri.

Meskipun demikian, dukungan tersebut tidak akan serta-merta mendongkrak pertumbuahn ekonomi nasional. Sebab, konsumsi LNPRT berkontribusi sangat minim terhadap pembentukan PDB nasional.

"Tapi itu akan membantu transmisi uang terhadap belanja masyarakat dalam negeri," katanya.

Perekonomian RI tetap positif namun melambat

Sebelumnya, Chatib memastikan, perekonomian Indonesia tidak akan masuk ke dalam jurang resesi pada tahun depan. Pertumbuhan ekonomi positif diproyeksi masih berlanjut.

"Kalau ditanya apakah Indonesia akan resesi atau tidak, jawaban saya tidak," ujar Chatib saat acara Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).

Namun demikian, dampak dari kondisi global masih akan dirasakan Indonesia, ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Perlambatan diprediksi terjadi pada awal 2023.

Pasalnya, pendapatan pemerintah akan berkurang akibat pelambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas. Oleh karenanya, strategi menggunakan ekspansi fiskal dan pengetatan moneter yang bertujuan untuk menyeimbangkan kondisi internal dan eksternal, justru akan menjadi salah satu faktor pelambatan ekonomi Indonesia.

"Jadi implikasinya adalah kita akan melihat kontraksi fiskal pada tahun 2023. Jadi kombinasi kontraksi baik kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal entah bagaimana akan memberi akan menyeret turun pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan," jelas Chatib.

https://money.kompas.com/read/2022/10/13/084000426/chatib-basri-nilai-tahun-politik-bisa-dukung-pertumbuhan-ekonomi-indonesia

Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke