Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dibayangi Resesi Global, OJK Imbau Masyarakat Kelola Keuangan dengan Bijak

Di sisi lain, ketika pandemi Covid-19 usai dan Indonesia keluar dari krisis, dunia dihadapkan pada ancaman inflasi dan stagflasi yang dapat menurunkan daya beli dan meningkatkan angka pengangguran.

Tapi, ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh dengan baik, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5 persen, meskipun ekonomi dunia melambat. Lalu, bagaimana dampaknya ke masyarakat, dan bagaimana cara menghadapinya?

Menurut Sekar, untuk menghadapi potensi resesi global, masyarakat perlu mengelola keuangannya dengan bijak. Adapun beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dari dampak resesi global, yakni dengan mengelola pos keuangan, dan menetapkan skala prioritas.

“Kita tetap harus waspada dengan risiko perlambatan ekonomi global. Dalam mitigasinya untuk kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa langkah pengelolaan keuangan yang bisa dilakukan, seperti mengelola pos keuangan, misalkan pos kebutuhan dan keinginan, tentunya dengan berhemat,” kata Sekar secara virtual, Selasa (18/10/2022).

Di sisi lain, Sekar menekankan pentingnya memiliki dana darurat untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi. Selain itu juga, melakukan investasi sesuai dengan profil risiko yang dimiliki.

Dia mengingatkan, investasi tidak kalah penting dilakukan saat dunia dibayangi oleh resesi global. Tapi, tentunya masyarakat harus paham bahwa investasi memiliki risiko, sehingga perlu menyesuaikan dengan profil risiko dan menekankan prinsi 2L (legal dan logis).

“Masyarakat dapat memilik instrumen investasi yang memberikan imbal hasil lebih besar dari inflasi, tapi harus mempertimbangkan juga prinsip 2L,” lanjut dia.

Sekar juga mengimbau agar masyarakat memiliki literasi keuangan yang baik, sehingga dapat memilih produk dan layanan keuangan yang baik, serta membuat keputusan yang bijak dalam pilihan keuangannya.

https://money.kompas.com/read/2022/10/18/174000526/dibayangi-resesi-global-ojk-imbau-masyarakat-kelola-keuangan-dengan-bijak

Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke