Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perusahaan "Fintech" Perlu Gabung Ekosistem untuk Punya Dampak Signifikan

Chairman Indonesian Digital Association (IDA) Dian Gemiano mengatakan, saat ini sangat sulit untuk fintech dapat bertahan tanpa melakukan kolaboarsi dan membentuk ekosistem.

"Sulit sekali sekarang bertumbuh tanpa kerja sama dengan pemangku kepentingan lain, tidak mungkin kayanya dalam ekosistem digital yang sudah inklusif sekarang," kata dia dalam diskusi bertajuk Indonesia Fintech Marketing Predictions: Navigating Past Learnings to Grow Beyond di Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Ia menjelaskan, untuk dapat berinvestasi pada teknologi membutuhkan biaya yang besar. Banyak perusahaan keberatan mengembangkan teknologinya sendiri.

Di sisi lain, tidak mungkin sebuah perusahaan tumbuh tanpa adanya teknologi.

"Kalau bisa sendiri pun itu mahal, dan pasti terlambat, ada lag dengan yang melakukan kolaborasi dengan pihak lain," imbuh dia.

Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan sebuah perusahaan tetap dapat bertahan tanpa melakukan kolaborasi dan membentuk sebuh ekosistem. Namun demikian, pertumbuhan perusahaan itu tidak dapat terakselerasi.

Gemi bilang, tidak adanya kolaborasi dalam membentuk ekosistem mungkin belum akan membuat startup atau dalam hal ini fintech, gugur. Namun, hal tersebut sangat bergantung pada kondisi pendanaan perusahaan.

Ia menyoroti tren gugurnya startup beberapa waktu lalu yang dipengaruhi oleh beberapa pengusaha yang ingin menglikuidasi asetnya dan perusahaan modal ventura yang mulai menagih profit ke perusahaan.

"Tanpa kolaborasi tidak akan ada dampak signifikan, tidak semua pemangku kepentingan memiliki kapasitas yang cukup," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2022/10/28/130000126/perusahaan-fintech-perlu-gabung-ekosistem-untuk-punya-dampak-signifikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke