Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingatkan Menterinya, Jokowi: Hati-Hati Buat Kebijakan, Salah Sedikit Bisa Berdarah-darah

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para menterinya untuk berhati-hati dalam menetapkan kebijakan di tengah gejolak ekonomi global saat ini. Sebab, salah sedikit, risikonya akan sangat besar.

"Hati-hati membuat kebijakan, begitu salah sedikit bisa berdarah-darah," ujarnya dalam acara Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022 yang ditayangkan virtual, Senin (21/11/2022).

Jokowi menjelaskan, kondisi dunia saat ini sedang tidak normal. Perang antara Rusia dan Ukraina telah berdampak pada krisis energi dan pangan global.

"Sekarang ini, urusan BBM (bahan bakar minyak) saja pusing semuanya. Urusan pangan, kekurangan semuanya, di semua negara (harga pangan) mengalami kenaikan bisa 40 persen, bahkan 50 persen," kata dia.

Saat ini, kata Jokowi, ekonomi Indonesia memang cukup berdaya tahan dibandingkan negara lainnya. Hal itu setidaknya tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang tetap positif sebesar 5,72 persen di kuartal III-2022.

Selain, inflasi juga relatif terjaga di kisaran 5,71 persen (yoy) pada Oktober 2022. Serta kinerja ekspor secara riil tetap mencatatkan pertumbuhan 21,6 persen (yoy) di kuartal III-2022.

Namun, terus berlanjutnya ketidakpastian global perlu diantisipasi karena akan memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia.

"Kalau ekonomi dunia gonjang-ganjing, hati-hati. Lanskap ekonomi global nanti juga bisa berimbas ke kita. Oleh sebab itu, strateginya harus benar, betul-betul hati-hati mengelola dengan posisi dunia global yang sulit diprediksi, sulit dihitung, sulit dikalkulasi," papar Jokowi.

Kepala negara itu pun meminta para menterinya untuk berhati-hati dalam membuat kebijakan. Jika salah, malah akan meyebabkan kondisi ekonomi berdarah-darah.

Ia mencontohkan seperti yang terjadi di Inggris. Kebijakan fiskal yang tidak tepat di negara itu, telah membuat perekonomian Inggris terguncang, bahkan hingga mengalami resesi.

"Di Inggris salah sedikit kebijakan hasilnya bisa kemana-mana. Inilah yang kita tidak mau," kata dia.

"Saya selalu berpesan, seluruh menteri hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini, jangan keliru, jangan salah, utamanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak," tutup Jokowi.

https://money.kompas.com/read/2022/11/21/191000726/ingatkan-menterinya-jokowi--hati-hati-buat-kebijakan-salah-sedikit-bisa

Terkini Lainnya

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke