Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menakar Harga Nikel dari Tambang Vale Indonesia

LUWU TIMUR, KOMPAS.com - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat, pertambangan nikel di Blok Sorowako mampu menghasilkan 218 ton nikel in matte dalam 1 hari operasi atau selama 24 jam.

Senior Manager Reduction Klin dan CTS Yuda Kusuma mengatakan, dari jumlah tersebut nikel in matte kemudian dikemas dalam kantong-kantong berukuran 3,3 ton.

"Spesifikasi produk kami itu kandungan nikelnya 70-80 persen dengan cobalt maksimal 1,54 persen," kata dia kepada awak media, di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Selasa (20/12/2022).

Ia menjelaskan, acuan dalam menentukan harga nikel diambil berdasarkan harga bursa komoditas di London Metal Exchange (LME).

Dilansir pada Selasa (20/12/2022), harga nikel di LME senilai 27.215 dollar AS per ton, atau sekitar Rp 423,85 juta (kurs Rp 15.574).

Dengan begitu, harga satu kemasan nikel produk Vale Indonesia seberat 3,3 ton dapat bernilai sekitar 89.809 dollar AS, atau senilai Rp 1,39 miliar (kurs Rp 15.574).

Lebih lanjut, Yuda menjelaskan, hasil nikel in matte Vale Indonesia akan diekspor ke Vale Japang Limited sebanyak 80 persen. Sementara sebanyak 20 persen dijual ke Sumitomo Metal Mining.

Pada tahun 2021, total produksi nikel Vale Indonesia mencapai 65.388 ton. Sementara tahun depan, perseroan membidik target produksi dapat mencapai 70.000 ton nikel in matte.

Disitir dari laporan keterbukaan perusahaan, Vale Indonesia mencatat produksi nikel dalam matte sebesar 43.907 ton sampai kuartal III-2022.

Untuk dapat mencapai target 2022 sebanyak 65.000 ton, Vale perlu memproduksi 21.093 ton nikel dalam matte sampai akhir tahun.

Sedangkan, sampai kuartal III-2022, perusahaan bersandi saham INCO ini tercatat membukukan pendapatan senilai 873,77 juta dollar AS, atau senilai Rp 13,6 triliun (kurs Rp 15.574).

Jumlah itu naik 27,29 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 686,43 juta dollar AS

Sementara, laba bersih perusahaan sampai kuartal III-2022 tercatat senilai 168,38 juta dollar AS atau senilai Rp 2,62 triliun (kurs Rp 15.574).

Angka tersebut tumbuh 37 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 122,93 juta dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2022/12/21/094000926/menakar-harga-nikel-dari-tambang-vale-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke