Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kembalikan Kejayaan Rempah Indonesia, Sido Muncul Resmikan Pusat Penelitian Tanaman Rempah Nusantara

SEMARANG, KOMPAS.com – Pamor rempah Nusantara pernah berjaya pada lima abad lalu. Begitu pentingnya rempah Indonesia kala itu, bahkan hingga berhasil membawa nilai dan gaya hidup bagi peradaban. Sadar atau tidak, rempah pula yang menarik minat bangsa asing untuk datang ke Nusantara sehingga terbentuk jalur rempah.

Selain pala, salah satu rempah unggulan Nusantara yang menarik minat asing kala itu adalah cengkih. Bunga aromatik ini bahkan telah diekspor ke Spanyol oleh Kerajaan Tidore pada abad ke-16.

Meskipun gaung soal kejayaan rempah Nusantara perlahan mulai menghilang, tak berarti masa-masa itu tidak dapat terulang. Potensi jalur rempah dan kekayaan rempah Indonesia perlu digarap lebih serius agar kembali berkibar.

Persoalan itu yang menjadi perhatian perusahaan jamu kenamaan di Tanah Air, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, TBK.

"Rempah Indonesia potensial untuk dikembangkan agar bisa naik kelas di kancah global. Karena itu, diperlukan pusat penelitian khusus untuk tanaman rempah yang dapat menghasilkan bibit unggulan," ujar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat di Pabrik Sido Muncul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (22/12/2022).

Sebagai upaya mengembalikan kejayaan rempah Indonesia, Sido Muncul meresmikan Pusat Penelitian Tanaman Rempah Indonesia, Kamis. Lokasinya masih dalam satu wilayah pabrik Sido Muncul.

Tak tanggung-tanggung, fasilitas penelitian tanaman rempah itu dibangun di atas lahan seluas 1 hektare (ha).

“Kejayaan rempah Indonesia harus dikembalikan. Komoditas rempah dapat dioptimalkan sehingga bisa menjadi komoditas unggulan, selain hasil tambang, yang bisa meningkatkan perekonomian nasional,” ujar Irwan.

Pelopor pemuliaan tanaman rempah

Kompas.com pun berkesempatan hadir menyaksikan peresmian Pusat Penelitian Tanaman Rempah Indonesia yang diinisiasi Sido Muncul.

Peresmian Pusat Penelitian Tanaman Rempah Indonesia ditandai dengan pengguntingan pita dan kunjungan langsung ke fasilitas-fasilitas yang disediakan di dalamnya.

Adapun sejumlah pihak yang turut hadir di acara tersebut antara lain Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia (RI) Penny K Lukito, dan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI-AD) Letjen TNI (Purn) Doni Monardo.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hadir secara virtual.

Hadir pula perwakilan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Menkop UMKM RI), yakni Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Luhur Pradjarto, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Semarang, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Jajaran komisaris dan direksi Sido Muncul juga turut hadir, yaitu Komisaris Utama Jonatha Sofjan Hidajat, Komisaris Sigit Hartoyo Hadi Susanto, Direktur Utama David Hidayat, dan Sandra Linata Hidayat.

"Tujuan kami membangun pusat penelitian tanaman rempah adalah untuk memelopori kegiatan pemuliaan tanaman rempah di Indonesia," sambung Irwan.

Hal itu, kata dia, diwujudkan melalui pembangunan fasilitas penelitian yang terdiri dari laboratorium pertanian untuk penyiapan bibit tanaman obat, serta green house untuk kegiatan nursery dan budi daya.

“Laboratorium berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan peneliti melakukan kultur jaringan, sedangkan nursery untuk pembibitan tanaman rempah. Adapun green house (dapat dimanfaatkan) sebagai tempat budidaya,” kata Irwan.

Dengan kehadiran fasilitas tersebut, imbuh Irwan, akan dihasilkan bibit unggul berupa tanaman rempah baru dengan kandungan zat aktif tinggi, umur pendek, resisten terhadap hama dan penyakit, serta tahan kondisi kekeringan.

“Dengan begitu, (fasilitas yang dihadirkan) dapat menunjang tercapainya produktivitas budidaya tanaman rempah yang tinggi” terang Irwan

Irwan menambahkan, peresmian pusat penelitian rempah tersebut merupakan langkah awal perseroan untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia sekaligus menandai bahwa Sido Muncul memasuki potensi bisnis yang baru dengan komoditas rempah sebagai core melalui brand Sido Rempah.

Ia pun berharap, upaya Sido Muncul menghidupkan kembali kejayaan rempah Indonesia dapat menggerakkan para pengusaha dan petani untuk turut serta mewujudkannya.

“Sebuah kebanggaan bagi Sido Muncul karena mampu memanfaatkan kekayaan alam Indonesia sebagai bagian upaya mengembalikan kejayaan rempah Indonesia di masa lalu,” lanjut Irwan.

Diplomasi rempah di kancah global

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengapresiasi langkah Sido Muncul memajukan rempah Nusantara. Ia juga menilai Sido Muncul sebagai perusahaan pionir di Tanah Air yang telah secara aktif melestarikan dan meningkatkan nilai tambah komoditas rempah Nusantara.

Sebagai industri jamu dan farmasi yang telah berdiri lebih dari 70 tahun, Sido Muncul dinilai konsisten berinovasi dari hulu sampai hilir di sektor tanaman biofarmaka serta memproduksi lebih dari 350 jenis produk berbahan baku tanaman obat dan rempah asli Indonesia.

“Sido Muncul membangun laboratorium yang sangat bagus untuk pengembangan bibit tanaman rempah di Indonesia. Ini adalah kesempatan baik untuk mempertemukan seluruh stakeholder, baik industri, lembaga, perguruan tinggi, maupun petani untuk bersinergi mengembalikan kejayaan rempah Nusantara," paparnya.

Berkat inovasi dan kekuatan brand yang dimiliki, lanjut Ganjar, Sido Muncul dapat memainkan peran penting dalam diplomasi rempah di kancah internasional melalui produk-produk yang dihasilkan.

“Produk Sido Muncul berbasis tanaman obat dan rempah sudah dipasarkan di berbagai negara dunia. Ketika sudah ada brand-nya, Sido Muncul telah menjadikan rempah sebagai motor diplomasi internasional,” kata Ganjar.

Setali tiga uang dengan Ganjar, Penny mengapresiasi inisiatif Sido Muncul mendirikan Pusat Penelitian Tanaman Rempah Indonesia.

Penny menilai, langkah Sido Muncul sejalan dengan program pemerintah bertajuk Indonesia Spice Up the World (ISUTW) sebagai diplomasi kuliner. Adapun program ini didesain untuk mempromosikan rempah-rempah Indonesia kepada dunia lewat kuliner.

“Saya kaget Sido Muncul kini mengembangkan produk Sido Rempah. Meski kaget, saya sangat mendukung karena BPOM (berkomitmen untuk) mendampingi setiap tahapan jaminan mutu rempah yang diekspor,” terang Penny.

Penny juga mengapresiasi Sido Muncul sebagai perusahaan yang senantiasa mengikuti peraturan BPOM dan mengantongi sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) guna melindungi konsumen.

“Inovasi dan inisiatif Sido Muncul ini sangat penting untuk menghasilkan komoditas dan produk berbasis rempah yang berdaya saing. Hal penting lainnya adalah dapat mengembalikan kejayaan rempah di Indonesia. Saya percaya, harapan untuk mewujudkan gagasan ini sangat besar,” kata Penny.

https://money.kompas.com/read/2022/12/22/195652826/kembalikan-kejayaan-rempah-indonesia-sido-muncul-resmikan-pusat-penelitian

Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke