Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Dunia Naik di Tengah "Rebound" Permintaan dari China

Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka Brent naik 1,7 persen, menjadi 85,92 dollar AS per barrel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,4 persen ke level 80,18 dollar AS per barrel.

Harga minyak menetap lebih tinggi pada perdagangan hari Selasa setelah China membukukan data pertumbuhan ekonomi tahunan yang lemah, tetapi mengalahkan ekspektasi. Hal itu mendorong harapan baru terkait perubahan aturan kebijakan Covid-19, dan potensi peningkatan bahan bakar.

Produk domestik bruto China meningkat 3 persen pada tahun 2022, atau melampaui target pemerintah China 5,5 persen. Data tersebut juga mengalahkan perkiraan analis setelah China membatalkan kebijakan zero Covid-19 pada bulan Desember.

“China memanfaatkan data ekonomi mereka sebaik mungkin, dan wajar untuk mengatakan bahwa itu bisa menjadi lebih buruk,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Sementara itu, pada Januari 2023 manufaktur negara bagian New York mengalami kontraksi tajam karena pesanan mengalami penurunan dan pertumbuhan lapangan kerja terhenti. Survei Federal Reserve memperkirakan selama 6 bulan ke depan diharapkan akan ada perbaikan.

"Pertanyaannya adalah bagaimana Federal Reserve menanggapi kinerja ekonomi yang beragam," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.

Pergerakan harga minyak didukung oleh nilai tukar dollar AS yang lebih lemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa. Hal ini terjadi karena ekspektasi adanya perubahan kebijakan Bank Central Jepang untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih ketat.

Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan produksi kilang minyak China pada tahun 2022 telah turun 3,4 persen dari tahun sebelumnya dan menjadi penurunan tahunan pertama sejak 2001. Walau demikian, produksi minyak harian bulan Desember naik ke level tertinggi kedua di tahun 2022.

"Impor minyak mentah negara itu naik 4 persen pada bulan Desember dan dorongan permintaan yang cukup besar untuk bahan bakar transportasi diantisipasi ketika Tahun Baru Imlek dimulai pada hari Minggu," kata analis PVM Tamas Varga.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan, permintaan minyak China bakal tumbuh 510.000 barrel per hari di tahun ini, sementara perkiraan pertumbuhan permintaan global 2023 tidak berubah, yakni 2,22 juta barrel per hari.

https://money.kompas.com/read/2023/01/18/090000126/harga-minyak-dunia-naik-di-tengah-rebound-permintaan-dari-china-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke