JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Pertanian (Kementan) buka suara terkait video viral yang memperlihatkan dua petani membuang tomat lantaran harganya yang jatuh.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mengecek fakta kebenaran video tersebut lantaran tidak mau terburu-buru dan salah mengambil tindakan.
"Saya sudah tunjuk ke lapangan buat cek, yang dibuang-buang kan enggak banyak," ujarnya saat dijumpai di DPR RI Senayan, Selasa (24/1/2023) .
"Kita lihat nanti seperti apa, situasi di lapangan seperti apa. Jangan-jangan barang busuk. Kita enggak tahu faktanya sepeti apa," sambung Prihasto.
Dia menuturkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dan akan menindaklanjuti langkah apa sebaiknya yang harus dilakukan
"Sekarang kita tindaklanjuti bersama sama. Pemerintah Daerah apa yang dilakukan, Provinsi apa yg dilakukan baru Pemerintah Pusat apa yang dilakukan. Negara ini bukan Pemerintah Pusat doang kan," ungkapnya.
Adapun sebelumnya, tersebar di media sosial video yang memperlihatkan dua petani membuang dua kotak kayu berisi tomat ke jurang.
Dalam caption video, disebutkan bahwa petani kesal lantaran harga jual tomat anjlok.
Kedua petani itu lalu membalikkan kotak kayu itu sehingga tomat matang jatuh ke jurang di tepi sungai.
Sementara di dalam bak mobil terlihat masih ada puluhan peti kayu berisi tomat.
"Pasarannya lagi sepi, peminatnya kurang, sedangkan yang panen banyak, sekarang harga hanya Rp 800, enggak ketutupan sama modalnya," kata Pudin dikutip dari Antara, Selasa (24/1/2023).
Pada bulan lalu harga tomat berkisar Rp 4.000 per kilogram, namun saat ini turun jadi cuma Rp 600 hingga Rp 800 per kilogram. Menurutnya, dalam sekali panen petani bisa menghasilkan 400 hingga 500 kotak tergantung luas lahan tanam.
https://money.kompas.com/read/2023/01/24/211000826/viral-video-petani-buang-buang-tomat-kementan--kami-cek-ke-lapangan