Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kementerian BUMN Minta Insentif IPO, BEI Bakal Lakukan Reviu

Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengusulkan kepada BEI untuk memberikan pelonggaran terkait kebijakan besaran persentase minimal saham yang ditawarkan ke publik.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman mengatakan, pihaknya siap melakukan tinjauan terhadap permintaan dari berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk Kementerian BUMN.

Nyoman bilang, pihaknya mendukung pengembangan usaha yang dilakukan perusahaan melalui pasar modal, khususnya melalui bursa.

"Bursa juga mendukung setiap rencana dari perusahaan BUMN untuk dapat memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu alternatif pendanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata dia, kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan peraturan bursa sebenarnya tidak terdapat ketentuan yang mengatur mengenai nilai minimum dari penawaran umum.

Namun, terdapat persyaratan jumlah saham free float atau saham minoritas yang bisa ditransaksikan di pasar reguler setelah penawaran umum yang harus dipenuhi oleh calon perusahaan tercatat.

"Dalam hal terdapat permintaan dari stakholders bursa terkait dengan pemenuhan ketentuan di atas, tentu bursa akan melakukan review yang mendalam mengenai latar belakang," ujarnya.

"Penjelasan yang proven dan the best effort yang telah dilakukan secara akuntabel," tambah dia.

Sebagai informasi, ketentuan III.2.63 Peraturan No 1-A BEI mengatur ekuitas lebih dari Rp 2 triliun, jumlah saham yang dilepas ke publik paling sedikit 10 persen dari jumlah saham yang dicatat di bursa.

Kementerian BUMN meminta pelonggaran kepada BEI terkait ketentuan tersebut, mengingat perusahaan pelat merah memiliki "ukuran" yang besar.

"Selama ini batasan dengan nilai minimum 10 persen ini harus didiskuisikan," kata Wakil Menteri BUMN, Pahal Mansury, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (25/2/2023).

https://money.kompas.com/read/2023/02/28/122641126/kementerian-bumn-minta-insentif-ipo-bei-bakal-lakukan-reviu

Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke