EVP Wealth Management BCA Ugahary Yovvy Chandra mengatakan, pertumbuhan dana kelolaan investasi ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap BCA.
"Memperhatikan peningkatan kebutuhan investasi nasabah, kami terus melakukan inovasi untuk mempermudah nasabah dalam berinvestasi di platform kami," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/3/2023).
Menurutnya, selama periode tersebut iklim investasi di Indonesia secara mengejutkan memperoleh imbas positif selama pandemi Covid-19 melanda dunia.
Jumlah investor di pasar modal Indonesia tumbuh lebih dari 300 persen selama periode 2020 sampai 2022. Sepanjang periode tersebut, investor Reksa Dana memiliki pertumbuhan paling eksponensial dengan kenaikan lebih dari 400 persen.
Sejalan dengan tren itu, BCA menjadi salah satu perbankan nasional yang dilirik masyarakat untuk berinvestasi. Hal ini terlihat dari dana kelolaan investasi di BCA yang tumbuh 242 persen sepanjang 2020 hingga 2022.
Berkenaan dengan minat investor yang semakin besar, Yovvy juga menyampaikan beberapa rekomendasi khususnya kepada investor pemula agar tak salah mengambil langkah saat berinvestasi.
Beberapa rekomendasinya seperti mencari tahu lebih banyak informasi mengenai produk investasi yang akan dibeli sebelum memutuskan berinvestasi, alokasi investasi, melakukan diversifikasi, serta konsisten dan disiplin dalam berinvestasi.
"Kami tidak ingin masyarakat malah mengalami hal yang merugikan dalam berinvestasi karena salah mengambil keputusan akibat minimnya informasi terkait investasi yang akan dibeli," tukasnya.
https://money.kompas.com/read/2023/03/02/205703926/tumbuh-58-persen-dana-kelolaan-bca-capai-rp-130-triliun-pada-2022