KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Xinhua
Salin Artikel

Pemulihan Ekonomi China Picu Semangat Kepercayaan Diri dan Harapan Baru

Oleh Shamim Zakaria
Associate Editor Xinhua

SEIRING roda kehidupan dan rutinitas kerja kembali bergerak dengan laju yang semakin cepat, perekonomian China mengalami kebangkitan luar biasa pada awal 2023.

Tahun ini menjadi sangat penting bagi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu. Pasalnya, China telah bersiap meletakkan fondasi di masa mendatang usai meraih kemenangan menentukan atas pandemi Covid-19.

"Dua Sesi" tahunan atau “Lianghui” yang dimulai beberapa waktu lalu pun telah membangkitkan antusiasme dan optimisme besar bagi masa depan China. Hal ini seiring dengan serangkaian target pembangunan 2023 yang diumumkan dalam laporan kerja Pemerintah China.

Di tengah perkembangan vitalitas ekonominya, China menetapkan target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang mengesankan, yakni di kisaran 5 persen pada 2023. China pun bertekad menciptakan sekitar 12 juta lapangan kerja perkotaan serta menjaga inflasi di kisaran 3 persen.

Kisah manusia di balik kebangkitan Ekonomi

Dari penampakan visual di jalan-jalan yang semarak hingga proyeksi keuangan dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, China mengalami transformasi luar biasa. Ini terwujud sejak negara itu mengoptimalkan respons Covid-19. Bahkan, saya sendiri sedari awal sudah menyaksikan pemulihan ekonomi China yang pesat.

Kenangan-kenangan ketika saya dalam perjalanan menuju Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing pada Desember 2022 masih jelas dalam ingatan saya.

Kala itu, saya hanya bisa melihat jalan-jalan yang hampir kosong. China mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang tiba-tiba dan masif. Masyarakat tampaknya dengan sukarela memilih untuk tetap berada di rumah, meski sebagian besar kebijakan pengendalian Covid-19 telah dicabut

Kemudian, ketika saya kembali ke Beijing sesuai liburan yang menyenangkan pada Februari 2023, jalan-jalan kini sudah tampak ramai dengan hiruk-pikuk dan pemandangan warga yang beraktivitas menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Udara pun kembali dipenuhi dengan aroma peluang yang membangkitkan semangat.

Inilah Beijing yang saya kenal!

Target pertumbuhan tahunan yang diusulkan China lebih dari sekadar angka. Target itu membingkai kisah manusia yang menyentuh hati. Seorang pemilik restoran yang berlokasi tidak jauh dari rumah saya mengungkapkan antusiasmenya tentang pembukaan kembali di bawah kontrol Covid-19 yang dioptimalkan.

"Saya sangat menantikan untuk menyambut kembali pelanggan-pelanggan saya. Saya sangat merindukan mereka!" serunya.

Teman pengusaha saya yang menjalankan perusahaan teknologi mengaku sangat senang dengan prospek untuk dapat melanjutkan kembali pertemuan tatap muka dengan para klien dan investor.

"Jauh lebih mudah untuk membangun hubungan ketika Anda dapat bertemu secara langsung. Saya senang bisa kembali beraktivitas dan mewujudkan berbagai hal," ujarnya kepada saya ketika kami belum lama ini bertemu untuk minum kopi.

Sejumlah lembaga global pun menaikkan proyeksi mereka untuk kebangkitan ekonomi China.

Pada Januari 2023, Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan estimasinya untuk pertumbuhan ekonomi China pada 2023 menjadi 5,2 persen, naik 0,8 poin dari estimasi Oktober 2023.

IMF menyebut bahwa China dan India sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Ini menjadi sebuah prospek yang memberikan saya kegembiraan besar.

Sementara itu, lembaga pemeringkat kredit internasional, Moody's, memperkirakan bahwa kebangkitan ekonomi China dapat melampaui ekspektasi dalam waktu dekat.

Di seluruh penjuru China, para pemilik usaha kecil dan pengusaha membukukan lonjakan permintaan untuk produk dan layanan mereka. Ini pun selaras dengan keinginan konsumen yang ingin menebus momen terlewatkan setelah dapat kembali berlalu lalang di jalanan.

China memegang posisi penting dalam ekonomi global sebagai pusat manufaktur utama dan pasar konsumen yang sangat besar. Dengan populasi 1,4 miliar jiwa, negara tersebut memiliki lebih dari 400 juta orang berpenghasilan menengah. Sebelum Covid-19 merebak, konsumsi menjadi kontributor yang signifikan bagi PDB negara itu.

Laporan kerja pemerintah China menekankan prioritas pada pemulihan dan peningkatan konsumsi. Prioritas utama lainnya meliputi mempercepat modernisasi sistem industri, memperdalam reformasi perusahaan milik negara sembari memberikan dukungan bagi sektor swasta dan bisnis swasta, serta mengintensifkan upaya untuk menarik dan memanfaatkan investasi asing.

Tekad untuk menggenjot lapangan kerja

Pemulihan ekonomi China terus mengumpulkan momentum, dengan pragmatisme kebijakannya yang berfokus pada pertumbuhan menghidupkan kembali kepercayaan kerja.
Akibat berbagai faktor, seperti dampak pandemi yang parah dan tingginya tingkat pengangguran, muncul sebagai salah satu isu paling mendesak di banyak negara, termasuk di negara asal saya, India.

Namun, terlihat jelas bahwa China tetap berkomitmen menciptakan peluang kerja meski menghadapi beragam hambatan.

Saat bangkit dari pandemi, China akan menerapkan kebijakan yang mengutamakan ketenagakerjaan dan menempatkan prioritas lebih tinggi pada ketenagakerjaan di kalangan pemuda, terutama lulusan perguruan tinggi. Ini tertuang dalam laporan kerja pemerintah.

Para pencari kerja di China bersuka cita atas pemulihan dan pembukaan kembali ekonomi negara tersebut. Dengan senyum yang tampak merekah di wajah dan binar di kedua matanya, seorang lulusan baru memaparkan bagaimana dia mendapatkan pekerjaan yang sangat diimpikannya di sebuah perusahaan multinasional.

“Tahun lalu merupakan tahun yang penuh tantangan, dengan ketidakpastian dan kekhawatiran membayangi kami. Namun, lewat penanganan pandemi yang luar biasa dan pemulihan ekonomi yang cepat di negara ini, keadaan mulai membaik. Perusahaan-perusahaan mulai merekrut pegawai lagi dan persaingan berlangsung ketat, tetapi saya merasa optimistis,” ujarnya.

Kisahnya tidaklah unik. Saat menyusuri jalanan yang ramai di Beijing, mustahil untuk melewatkan beragam papan reklame yang mengiklankan lowongan pekerjaan dengan jelas dan stan perekrutan yang tersebar di tempat-tempat publik. Hal ini pun menghidupkan kembali harapan dan optimisme di kalangan pencari kerja.

Tingkat pertumbuhan ekonomi China turun menjadi 3 persen pada 2022. Ini menunjukkan sedikit perlambatan, tetapi kesehatan ekonomi dasar negara itu masih kuat.

Satu hal yang menjadi sorotan adalah harga yang stabil. Sementara, inflasi global melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun terakhir, indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) China hanya naik 2 persen saat CPI Amerika Serikat (AS) dan zona Eropa mencapai di atas 8 persen.

Tahun ini, target kenaikan CPI China ditetapkan di angka 3 persen. Target ini mencerminkan komitmen negara itu untuk mempertahankan inflasi yang rendah, memelihara lingkungan yang stabil untuk pertumbuhan ekonomi, dan melindungi kesejahteraan rakyatnya.

Tingginya inflasi berdampak buruk pada daya beli masyarakat biasa di beberapa negara, termasuk AS dan negara-negara di Eropa. Kendati demikian, biaya pengeluaran harian saya di Beijing tetap relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai contoh, roti lapis yang saya konsumsi untuk sarapan setiap hari masih tercatat di kisaran harga 4 dollar AS (kurs 1 dollar AS = Rp15.301), tidak termasuk biaya pengiriman.

Pemulihan ekonomi China membangkitkan harapan secara global

Bisnis-bisnis asing kembali melirik China. Kepercayaan diri pun melambung tinggi dan rencana perluasan sedang dirumuskan.

Kebangkitan ekonomi China menarik perhatian global secara luas dan memantik antusiasme di kalangan investor internasional. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan China, pada Januari 2023, investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI), dalam penggunaan aktual, melonjak 14,5 persen secara tahunan menjadi 127,69 miliar yuan (kurs 1 yuan = Rp 2.211).

Banyak bukti anekdotal tentang perusahaan-perusahaan yang ingin memanfaatkan ekonomi China yang begitu luas dan terus berkembang.

Sebuah artikel di situs web harian Inggris Daily Telegraph menyatakan bahwa pasar China merupakan “salah satu peluang investasi paling atraktif tahun ini”.

Wakil Presiden Eksekutif Schneider Electric untuk Wilayah Operasi China dan Asia Timur Yin Zheng mengatakan, China tidak hanya pasar yang sangat besar, tetapi juga merupakan kekuatan pendorong bagi pembangunan dan sumber inovasi.

Sentimen pribadi juga sama-sama bernada positif. Banyak eksekutif dan pemilik bisnis mengungkapkan rasa optimisme. Pasalnya, mengetahui bahwa mereka kini dapat melanjutkan rencana mereka di China.

Seorang eksekutif menyampaikan rasa antusiasmenya pada prospek pembukaan kembali kantor perusahaan itu di Shanghai.

“Kami telah lama menantikan momen ini. Kami siap untuk memulai,” ujarnya kepada saya.

Entah itu fokus yang diperbarui untuk berekspansi ke pasar baru, atau sekadar kegembiraan karena dapat terhubung kembali dengan para rekan dan mitra, ada perasaan bahwa era baru pertumbuhan dan peluang telah bangkit.

Sebagai seorang ekspatriat yang menganggap China sebagai rumah saya dalam beberapa tahun, saya dapat bernapas lega dan berbahagia, seraya berharap dapat melanjutkan kehidupan yang saya syukuri di negara ini.

 

https://money.kompas.com/read/2023/03/11/140201326/pemulihan-ekonomi-china-picu-semangat-kepercayaan-diri-dan-harapan-baru

Terkini Lainnya

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke