Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Duduk Perkara Anggota DPR Minta Sumbangan ke Pertamina

KOMPAS.com - Baru-baru ini, publik Tanah Air menyoroti video viralnya seorang anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian yang secara langsung mengeluhkan sulitnya mengajukan proposal sumbangan ke PT Pertamina (Persero).

Fakta itu disampaikan anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara komisinya dengan direksi Pertamina di Senayan.

Ramson bercerita, dirinya pontang-ponting meminta sumbangan sedekah sarung ke Pertamina. Sedianya, sarung itu nantinya akan diberikan sebagai bantuan kepada masyarakat di daerah pemilihan (Dapil).

Ramson sendiri merupakan anggota dewan dari Partai Gerindra dengan Dapil Jawa Tengah 10 yang meliputi Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Kota Pekalongan.

Pada mulanya, curhat Ramson soal sulitnya mendapatkan sumbangan sarung ini disampaikan tatkala anggota Komisi VII dari Partai Golkar, Muhammad Nasir, berseloroh kalau musibah ledakan yang terjadi di Pertamina baru-baru ini bisa saja karena perusahaan migas ini kurang dalam bersedekah.

"Karena bulan puasa, bulan Ramadan berkah, seperti yang disampaikan Pak Gandung (Gandung Pardiman, Fraksi Golkar) tadi harus banyak doa," ucap Nasir seperti dikutip dari siaran Live Streaming Youtube RDP Komisi VII dengan Pertamina, Kamis (6/4/2023).

"Atau mungkin kurang sedekah, infaqnya mungkin kurang. Mungkin teman-teman nanti bisa melanjutkan penyaluran ini, ditambah lahir dan batin, mudah-mudahan selesai," kata Nasir lagi.

Merespon ucapan Nasir tersebut, Ramson langsung menanggapinya dengan keluh kesah yang dialaminya kala meminta sumbangan ke Pertamina beberapa waktu lalu.

Padahal, sebelum-sebelumnya ia merasa birokrasi Pertamina dalam persetujuan sumbangan dari anggota DPR RI tidak ribet seperti sekarang.

"Tadi Pak Nasir kan udah ngomong soal amal. Periode kemarin pas dapil saya butuh sarung, saya WA (Whatsapp) Bu Dirut (Nicke Widyawati) dan langsung dikirim 2.000 sarung," kata dia.

Ramson bilang, Nicke yang kala itu baru menjabat sebagai orang nomor satu di Pertamina, langsung mengiyakan permintaannya soal sumbangan sarung untuk dibagikan ke konstituennya.

"Kalau periode kemarin saya WA, eh tahu-tahu sudah di kirim ke Pekalongan dan Pemalang 2.000 sarung, pas periode kemarin waktu beliau (Nicke Widyawati) masih baru jadi Dirut," imbuh dia.

Tapi saat ini, lanjut dia, Pertamina sulit memberikan sedekah secara langsung melalui anggota dewan sebagaimana seperti dulu. Sebab saat dimintai sumbangan, harus melalui restu Menteri BUMN Erick Thohir.

"Sekarang satu sarung pun sudah enggak bisa, katanya harus ke Pak Erick semua (izinnya), Menteri BUMN. Katanya dikoordinasikan BUMN semua," ungkap Ramson.

Sebelum viral permintaan sumbangan ke perusahaan negara, DPR RI juga tengah menuai banjir kritik setelah mencuatnya pernyataan dari Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul yang menyebut kalau pengesahan beberapa RUU penting haruslah meminta persetujuan ketua partai dari masing-masing fraksi.

Yang secara tersirat artinya, meski anggota DPR adalah perwakilan dan dipilih langsung rakyat, tetapi keputusan akhir tetaplah disetir ketua partai politik.

https://money.kompas.com/read/2023/04/06/081730526/duduk-perkara-anggota-dpr-minta-sumbangan-ke-pertamina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke