Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Prospek BUMN Tambang Setelah Tahun Ini Sumbang Dividen Terbesar

Perusahaan perbankan, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk dan perusahaan minyak dan gas negara Pertamina (Persero), memang memberikan kontribusi terbesar terhadap negara. Namun, perusahaan tambang BUMN di bawah holding MIND ID ternyata memiliki kontribusi terbesar juga untuk dividen ke negara sebesar Rp 7,2 triliun.

Dalam tulisan pendek ini, saya ingin membahas secara khusus perusahaan tambang milik negara di bawah holding MIND ID. Angka dividen sebesar Rp 7,2 triliun itu sangat besar, dengan menimbang wilayah-wilayah operasi dan konsensi tambang milik BUMN tambang.

Jika MIND ID diberi wilayah dan operasi tambang yang lebih potensial lagi, saya optimis, kontribusi dividen ke negara akan menjadi lebih besar dan mampu diandalkan.

Hasil Kerja Keras

Pencapaian yang begitu gemilang di atas tentu tak lepas dari kinerja dan kerja-keras manajemen holding MIND ID. Manajemen menjaga tata kelolah perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), transparan, akuntabel dan efisien dalam mengelola lini bisnis masing-masing. Manajemen juga mampu merawat dan mendorong wilayah operasi tambang, sehingga produksi sampai penjualan produk-produk tambang tetap terjaga.

Pencapaian gemilang MIND ID tentu tak lepas dari desain kebijakan besar di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama hampir dua periode ini. Tak bisa disangkal bahwa Presiden Jokowi adalah salah satu presiden yang memberikan perhatian besar bagi perusahaan-perusahaan negara (BUMN).

Presiden ingin agar perusahaan BUMN, tak terkecuali BUMN tambang, menjadi raja di negerinya sendiri dan bisa diandalkan untuk menaikan penerimaan negara.

Di sektor tambang, sejak tahun 2017, pemerintahan Jokowi melalui Menteri BUMN telah menggabungkan perusahaan-perusahaan tambang menjadi satu holding di bawah MIND ID. Holding perusahaan tambang mencakup, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), PT Indonesia Asahan Alumina (Inalum), dan PT Freeport Indonesia (51 persen). Perusahaan-perusahaan tambang BUMN ini adalah raja di sektor masing-masing.

ANTM adalah salah satu perusahaan tambang BUMN yang menguasai konsensi nikel, bauksit, dan mengolah emas batangan. TINS merupakan salah satu produsen timah terbesar di Tanah Air yang mengontrol konsensi timah di provinsi Bangka-Balitung dan menjadi produsen timah terbesar kedua di dunia.

Freeport Indonesia adalah salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di dunia. MIND ID memang tak menguasai operasional tambang Freeport di Grasberg, namun, dividen dari Freeport memiliki kontribusi besar untuk MIND ID.

Jika dicacah lagi keuntungan anggota holding MIND ID semakin kelihatan betapa menjanjikan perusahaan BUMN tambang ke depan setelah pembentukan holding. MIND ID mencatatkan pendapatan di atas Rp 120 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 93,75 triliun.

Peningkatan pendapatan tersebut membuat laba bersih perusahaan pada tahun 2022 tembus hingga Rp 22 triliun. Hal itu melonjak dibandingkan tahun 2021 yang hanya Rp 14,33 triliun. Sejak beberapa bulan lalu, MIND ID memang tidak memegang operasional lagi dan hanya fokus untuk pengembangan sektor hilir atau pengembangan smelter.

MIND ID secara konsolodisasi sudah terpisah dengan PT Indonesia Asahan Alumina atau Inalum yang tak kalah hebatnya menghasilkan laba setiap tahun. Dengan pemisahan ini, transformasi MIND ID sebagai induk holding segera dimulai dan akan dilihat outpunya tahun 2023 ini.

Saya optimis, dengan transformasi ini, MIND ID menjadi sebuah perusahaan raksasa tambang di Tanah Air dengan ditopang kekuatan anggota holding yang menjadi raja di sektor nikel, bauksit, batu bara, alumina, emas, dan tembaga.

Tahun 2022, ANTM mampu membukukan laba sebesar Rp 1,4 triliun dengan produksi feronikel sebesar 5,681 juta ton, produksi bauksit 469,332 wmt. ANTM masih memiliki ruang besar untuk menghasilkan laba jika pabrik smelter Feronikel di Halmahera Timur dengan kapasitas 13.000 matrik ton beroperasi.

Konsensi-konsensi nikel dan bauksit ANTM juga menarik jika pabrik baterai untuk mobil listrik yang dibangun Indonesia Baterai Corporation (IBC) beroperasi komersial. IBC adalah perusahaan patungan antara MIND ID, ANTM, PLN dan Pertamina untuk membangun ekosistem mobil listrik.

Selain ANTM, ada lagi PTBA yang selalu konsisten mencetak laba setiap tahun. Tahun 2022 saja, PTBA mampu mencetak laba sebesar Rp 12,5 triliun dan pendapatan mencapai Rp 42 triliun.

Produksi batu bara PTBA banyak diekspor ke luar negeri, seperti Jepang dan Korea Selatan (64 persen) dan sisanya dikirim ke pembangkit-pembangkit listrik milik PLN untuk kepentingan kelistrikan nasional. Produksi batu bara PTBA tahun 2022 hampir mencapai 40 juta ton dengan komposisi 12,5 juta ton untuk ekspor dan 19,2 juta ton untuk dijual ke PLN sebagai Domestic Market Obligation (DMO).

PTBA adalah salah satu anggota holding yang juga turut berkontribusi besar terhadap kenaikanan dividen MIND ID.

Sementara TINS tahun 2022 mampu membukukan laba sebesar Rp 1,04 triliun, meskipun tahun 2023 ini turun. Sementara pendapatan TINS menembus angka Rp 12 triliun.

Prospek Tins sangat menjanjikan mengingat, perusahaan ini adalah satu-satunya produsen terbesar timah terbesar di Tanah Air. Dengan pengembangan ekosistem mobil listrik ke depan membuat TINS menjadi sangat menjanjikan.

MIND ID juga mengontrol 51 persen saham perusahaan tambang raksasa yang menambang emas dan tembaga di Grasberg, Papua. Salah satu kesuksesan lain pemerintahan Jokowi setelah melakukan holding BUMN tambang adalah melakukan divestasi 51 persen saham Freeport Indonesia.

Dengan kemampuan aset dan kemampuan mencari laba yang begitu menjanjikan, MIND ID tak kesulitan mencari utang senilai 5 miliar dolar AS untuk mengakusisi Freeport Indonesia dengan kamampuan bayar yang sangat mayakinkan. Setelah akusisi Freeport, MIND ID mendapat untung besar dari dividen Freeport.

Tahun 2022, dividen dari Freeport sudah mencapai 838 juta dolar. Sementara keuntungan untuk negara setelah akusisi Freeport sudah sangat besar. Sampai tahun 2022, telah mencapai 5,8 miliar dolar atau setara dengan Rp 90,81 triliun (asumsi kurs Rp15.657 per dolar AS).

Itu artinya, setoran Freeport sudah menguntungkan negara jika dibandingkan dengan biaya akuisisi saham mayoritas Freeport pada tahun 2018 yang mencapai 3,8 miliar dolar atau setara dengan Rp 59,49 triliun.

Freeport tentu akan menjadi sumber dividen terbesar MIND ID ke depan mengingat prospek tambang underground yang sangat menjanjikan. Mulai tahun 2021, tambang underground sudah sangat konsisten memproduksi di atas 160.000 matrik ton biji tembaga.

Freeport adalah salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas yang sangat prospektif di dunia. Keuntungan yang didapat Freeport ke depan tentu sangat memengaruhi prospek MIND ID sebagai induk holding BUMN tambang.

Berpotensi Tambah Dividen

Dengan melihat prospek MIND ID dan anggota-anggota holding, ke depan MIND ID menjadi salah satu perusahaan negara yang bisa diandalkan menghasilkan dividen, pajak, dan royalti besar bagi negara.

Jika anggota MIND ID, seperti Vale Indonesia mulai tahun 2023 konsisten memberikan dividen kepada MIND ID, dividen perusahaan tambang negara itu menjadi lebih besar. Karena beberapa tahun setelah 20 persen saham Vale dikuasai MIND ID, perusahaan itu belum memberikan dividen ke MIND ID.

Jika saham MIND ID di Vale juga akan bertambah besar, bukan tak mungkin dividen juga akan ikut naik.

Namun, prospek MIND ID bukan hanya di tambang Vale. Semua operasi tambang anggota MIND ID memiliki prospek menjanjikan ke depan. Apalagi jika semua smelter beroperasi komersial, keuntungan MIND ID bertambah besar dan menjadi salah satu andalan negara untuk menaikan penerimaan negara.

Dengan pemberian dividen besar kepada negara, yang menjadi catatan penting bagi pemimpin republik setelah pemerintahan Jokowi usai adalah memberikan kepercayaan lebih kepada perusahaan negara untuk mengolah sumber daya alam agar bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat.

BUMN tambang kita bisa berkompetisi dengan perusahaan global manapun di dunia. Hal yang paling penting adalah pemerintah memberikan kepercayaan kepada BUMN tambang untuk mengolah konsensi-konsensi tambang potensial.

https://money.kompas.com/read/2023/05/08/082112326/prospek-bumn-tambang-setelah-tahun-ini-sumbang-dividen-terbesar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke