Sebagai informasi, Pulau Bulan, Provinsi Kepulauan Riau merupakan pemasok daging babi terbesar di dalam negeri.
"So far selama ini tidak ada dampak (harga) yang signifikan kan ya," ujar Jerry saat ditemui Kompas.com di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (8/5/2023).
Walau demikian Jerry menuturkan pihaknya akan tetap memonitor harga jika ada ketimpangan.
"Intinya kalau kita tahu sesuatu yang sifatnya membahayakan tentunya ke depannya akan kami kaji. Kita lihat nanti untuk harga di dalam negeri naik atau tidaknya. Mudah-mudahan tetap aman," kata Jerry.
Sebelumnya, Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian gerak cepat untuk memberikan pendampingan pelaksanaan disposial, desinfeksi dan pelaksanaan biosekuriti pasca penutupan pintu ekspor ternak babi asal Pulau Bulan, Provinsi Kepulauan Riau ke Singapura.
Penutupan pintu ekspor ini sebagai imbas temuan penyakit pada ternak babi berupa African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika sejak April 2023.
“Kementan telah usulkan sistem sub-kompartemen bebas ASF di Pulau Bulan dan telah disetujui oleh pihak Singapura, sehingga kedepan kita dapat kembali mengekspor ternak babi ke Singapura,” ujar Kepala Barantan, Bambang melalui keterangan persnya, Minggu (7/5/2023).
Pemerintah melakukan pendampingan ketat kepada pemilik peternakan hewan babi di Pulau Bulan, PT ITS setelah dicabut penetapannya sebagai kompartemen bebas ASF di Indonesia.
“Dengan pembekuan ini, kami akan menindaklanjuti dengan melakukan evaluasi secara berkesinambungan agar dapat ditinjau pemberlakuan kompartemen bebas ASF dengan sistem sub kompartemen,” ujarnya.
https://money.kompas.com/read/2023/05/08/153500826/babi-di-batam-terinfeksi-asf-kemendag-sebut-tak-berdampak-ke-harga-jual