JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dirinya lebih memilih kereta buatan dalam negeri ketimbang impor KRL.
"Sampai sekarang sih kalau ditanya, saya lebih setuju buatan dalam negeri," ujarnya di Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Namun untuk keputusan impor KRL, pemerintah masih menantikan hasil audit kembali dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Sekarang kita tunggu laporan terakhir mengenai hasil audit (BPKP)," kata Luhut.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa pihaknya masih membuka opsi impor KRL dari Jepang.
Tetapi dengan catatan harganya tidak memberatkan keuangan negara.
"Terbuka (impor darurat KRL), tapi selama konteksnya harganya baik," ungkapnya saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Erick menuturkan, hasil audit BPKP yang tidak merekomendasi impor KRL bekas dari Jepang akan tetap menjadi pertimbangan pemerintah.
Menurut dia, sedang dilakukan penghitungan terkait opsi yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan pengadaan KRL, apakah melalui impor KRL bekas atau membuat yang baru dari PT INKA.
https://money.kompas.com/read/2023/05/09/194000726/soal-impor-krl-luhut--saya-lebih-setuju-buatan-dalam-negeri