Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menperin: Insentif untuk Industri Tekstil Masih Terus Diberikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah berkomitmen terus memberikan insentif untuk industri tekstil.

Ia mengatakan, langkah tersebut dilakukan menyusul industri tekstil masih tertekan pasca-pandemi Covid-19.

"Masih akan terus kami siapkan (insentif untuk industri tekstil)," kata Agus di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Menperin Agus mengatakan, berdasarkan data yang dikumpulkan, selama lima bulan terakhir, beberapa subsektor di dalam negeri mengalami tekanan termasuk industri tekstil.

Ia mengatakan, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) menunjukkan bahwa industri tekstil masih di bawah 50. Angka tersebut, kata Agus, sudah mulai merangkak naik. Karenanya, kata dia, pemerintah masih memberikan insentif untuk industri tekstil.

"Kami lihat sekarang tekanannya sudah tidak seberat dulu. Dia belum di atas 50. Jadi masih dalam kategori tertekan tapi level tekanannya berbeda," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan pemerintah tidak hanya fokus terhadap hilirisasi tambang, tetapi juga di bidang industri tekstil.

Setelah adanya pandemi, baik ekspor maupun impor produk tekstil indonesia mengalami tren kenaikan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan berbagai insentif untuk mempertahankan pertumbuhan industri tekstil.

"Selain itu, reformasi kebijakan investasi yang berkelanjutan telah menarik banyak investasi baru ke dalam negeri. Pemerintah Indonesia akan terus melanjutkan reformasi pada aspek-aspek tersebut," katanya melalui siaran pers, Selasa (9/5/2023).

Indonesia juga tengah memajukan transformasi ekonomi, mengubah dari penjualan komoditi kasar menjadi produk yang memiliki nilai tambah.

Diharapkan melalui transformasi ini, Indonesia dapat menjadi negara dengan pendapatan yang tinggi pada tahun 2045.

Selama beberapa tahun terakhir, lanjut Luhut, Indonesia telah menunjukkan ketahanan dan kekuatannya terutama di tengah tantangan global yang terjadi selama beberapa tahun ke belakang.

Pemulihan ekonomi Indonesia terus berjalan tahun ke tahun sehingga ekonominya dapat kembali naik dan mencapai di atas 5 persen.

"Implementasi kebijakan hilirisasi selama ini terbukti memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, dengan meningkatkan nilai ekspor memberikan kontribusi terhadap PDB, memperbaiki neraca perdagangan, penyerapan tenaga kerja, mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Jawa untuk pemerataan pembangunan dan sebagainya," paparnya.

https://money.kompas.com/read/2023/05/10/171000726/menperin--insentif-untuk-industri-tekstil-masih-terus-diberikan

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke