Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Transformasi dan Digitalisasi, Kunci Sukses Pertamina

Dari sisi produksi, Pertamina dapat meningkatkan produksi migas di atas 500.000 barel per hari. Ini berkontribusi besar pada lifting minyak nasional dan mengurangi defisit neraca perdagangan pemerintahan Jokowi.

Sementara dari sisi kinerja, keuangan Pertamina sangat menjanjikan. Berdasarkan pemaparan Pertamina dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan tanggal 6 Juni 2023, keuntungan Pertamina sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 56 triliun atau tertinggi sepanjang sejarah Pertamina. Tahun 2021, laba Pertamina hanya sebesar Rp 29 triliun, atau naik 86 persen.

Pendapatan Pertamina juga naik 48 persen atau di angka Rp 1.262 triliun, atau hampir 1/3 APBN. Kinerja keuangan apik menguntungkan negara karena setoran dividen Pertamina ke negara ikut meningkat sebesar Rp 30 triliun.

Hal ini tentu sangat membantu pemerintah di tengah isu perlambatan ekonomi dan keringnya likuiditas di pasar. Pertanyannya adalah resep apa di balik kinclongnya kinerja Pertamina tahun 2022?

Transformasi & Digitalisasi

Publik di Tanah Air tentu perlu mengapresiasi Pertamina, dari jajaran direksi, komisaris sampai seluruh pekerja Pertamina. Dengan kinerja apik para direksi dan karyawan, Pertamina menjadi perusahaan migas yang mampu menjadi motor penggerak perekonomian nasional dan pembangunan nasional. Pertamina bekerja efektif dan efisien dalam mengelola bisnis migas mulai dari hulu sampai hilir.

Publik tentu secara khusus harus mengapresiasi kinerja Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyasari, yang sukses menjadi el capitano, menjadi komandan seluruh sumber daya di Pertamina.

Nicke sebagai dirut mampu membuat terobosan-terobosan penting yang membuat kinerja Pertamina bangkit setelah krisis besar akibat Covid-19. Ada beberapa terobosan yang membuat Pertamina menjadi perusahaan yang sangat profitable dan efektif.

Pertama, transformasi Pertamina. Setelah pandemi Covid-19, dengan penurunan kinerja terjadi di mana-mana, Pertamina melakukan pembenahan dan transformasi menyeluruh. Transformasi yang dilakukan Pertamina adalah membentuk perusahaan holding dan subholding.

Secara legal, pembentukan holding dan subholding Pertamina sudah selesai tahun 2022. PT Pertamina (Persero) meresmikan pembentukan enam subholding usahanya yang ditandai dengan penandatanganan sejumlah dokumen legal (legal end-state).

Enam subholding yang dimaksud adalah Subholding Upstream, Subholding Refining and Petrochemical, Subholding Commercial and Trading, Subholding Gas, Subholding Integrated Marine Logistics, dan Subholding Power and New Renewable Energy.

Saat ini Pertamina telah terbagi dalam enam subholding yang akan membantu perusahaan untuk bisa menjadi pemain energi dunia dengan valuasi 100 miliar dolar AS.

Mengutip pernyatan Dirut Pertamina, Nicke Widyasari dalam Instagram pribadinya, Pertamina sebelumnya diibaratkan sebagai kapal induk besar, yang harus mengarungi samudera secara mandiri.

Kini, Pertamina telah membangun enam kapal kecil tangguh bernama subholding, yang siap mengarungi samudera yang berbeda untuk mencapai target bersama menjadi Global Energy Champion dengan nilai pasar 100 miliar dolar.

Pembentukan holding itu penting agar Pertamina bisa melakukan pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis sehingga diharapkan dapat mempercepat pengembangan bisnis baru, serta menjalankan program-program nasional.

Di sektor shipping, Pertamina mampu bermitra dengan bisnis-bisnis shiping global untuk pengangkutan liquefied natural gas (LNG) atau ammonia berbasis gas.

Pertamina Geotermal Energi juga sudah melakukan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal yang membuat kinerja keuangannya semakin menarik dan mampu mencari dana-dana segera di pasar modal untuk pengembangan bisnis. Pertamina Hulu Energi (PHE) juga menjadi andalan utama di sektor hulu.

Transformasi yang dilakukan ini mampu membuat bisnis Pertamina menjadi semakin menjanjikan di tengah kekuatan kompetitor-kompetitornya di tingkat global, seperti Petronas (Malyasia), PTT Thailand, Saudi Aramco, ConocoPhillips, Chevron, ataupun Exxon Mobil. Suka atau tidak suka, Pertamina harus bersaing dengan raksasa-raksasa migas global ini untuk merebut ceruk energi di seluruh dunia.

Untuk mampu berkompetisi dengan raksasa-raksasa itu, proses transformasi yang dilakukan Pertamina sangat penting.

Kedua, digitalisasi. Pertamina itu perusahaan berskala besar. Anak usahanya sangat banyak, hampir mencapai 200 perusahaan. Selain anak usahanya ratusan, Pertamina sebagai perusahaan energi, mengelola 65 blok migas dan 27.000 sumur migas.

Tentu untuk melakukan monitoring kerja dengan anak usaha dan blok migas yang begitu besar tak cukup dengan proses manual. Proses digitalisasi dengan tulang-punggung teknologi adalah kunci bertumbuhnya Pertamina sebagai perusahaan yang menjadi andalan negera untuk mengolah migas.

Digitalisasi mengintegrasikan anak usahanya yang banyak. Digitalisasi berperan memonitor proses kerja di 65 blok migas dan 27.000 sumur migas. Tak akan mungkin melakukan monitoring satu per satu tanpa prses digitalisasi yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

Di sektor hilir, dengan proses digitalisasi produksi Pertamina meningkat sangat signifikan tahun 2022. Pertamina tak mungkin mampu melakukan perencanaan matang tanpa digitalisasi.

Untuk pengeboran membutuhkan tahapan panjang. Jika tak terintegrasi, peralatan untuk pengeboran di ratusan sumur bisa bertabrakan di lapangan karena lapangan sumur berdekatan.

Hasil digitalisasi itu mendorongan penambahan lifting dan produksi migas. Tahun 2022, Pertamina mampu mencatat produksi migas subholding upstream mencapai 1,018 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd) dengan rincian produksi minyak sebesar 566 ribu barel per hari dan gas 2.600 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Tahun 2022, Pertamina mampu melakukan pengeboran di 700 sumur dan 500 sumur dilakukan pengeboran di blok Rokan, Riau.

Sebagai catatan, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan kepercayaan kepada Pertamina mengelola blok-blok migas potensial, seperti Blok Rokan (dari Chevron) dan Blok Mahakam (Total E&P) telah dibayar lunas.

Hal ini sebagai bukti bahwa nasionalisasi di sektor migas sukses membuat produksi migas nasional meningkat. Hal yang lebih penting adalah bukti bahwa Pertamina mampu mengelola blok-blok migas potensial yang berperan penting untuk meningkatan produksi nasional.

Sementara di hilir, Pertamina bisa memonitor kerja di SPBU-SPBU Pertamina yang tersebar dari Sabang sampai Marauke. Kilang-kilang Pertamina juga terpantau. Secara teoritis, kilang minyak Pertamina tak boleh berhenti. Jika berhenti tiba-tiba, risikonya sangat besar pada produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berimplikasi pada impor migas.

Impor harus diminimalisir karena menjadi perhatian serius pemerintahan Jokowi sejak tahun 2014 yang membuat defisit neraca perdagangan meningkat. Untuk itu, Pertamina harus menempuh berbagai cara yang efektif agar kilang beroperasi normal.

Ini semua memerlukan digitalisasi agar proses perawatan kilang berjalan baik. Database kilang, equipment di seluruh kilang harus bisa diketahui secara pasti.

Demikian juga di SPBU-SPBU Pertamina. Inventori di SPBU Pertamina sangat penting agar bisa memastikan distribusi BBM secara adil merata sampai ke pelosok negeri.

Dengan digitalisasi, Pertamina bisa memonitor pendistribusian BBM bersubsidi apakah tepat sasaran atau tidak. Digitalisasi juga penting untuk mengurangi penjualan BBM illegal di daerah-daerah yang berpotensi merugikan Pertamina secara korporat dan merugikan rakyat Indonesia. Digitalisasi meminimalisir kebocoran dan penyalahgunaan BBM bersubsidi dan LPG bersubsidi.

Singkat cerita, digitalisasi itu penting bukan hanya untuk melakukan monitoring, tetapi lebih dari itu mengubah operating model, mengubah cara kerja pertamina yang akhirnya menciptakan nilai, mampu menekan biaya, lebih efisien dan pendapatan (revenue) perusahaan lebih besar.

Dengan efisiensi dan proses bisnis yang sehat dan profesional, Pertamina tumbuh menjadi perusahaan yang bisa diharapkan menjadi penopang pembangunan energi dan pembangunan ekonomi bangsa.

Terus Berbenah

Kinerja keuangan dan peningkatan produksi tentu tetap dan terus harus ditingkatkan. Sebagai korporasi besar, Pertamina harus terus menghasilkan untung agar negara mendapat keuntungan besar dan rakyat Indonesia mendapat BBM secara adil dan merata.

Pertamina juga harus menjadi perusahaan negara yang bertugas memberikan public service obligation (PSO) bagi rakyat, terutama dalam pendistribusian BBM dan LPG bersubsidi bagi seluruh rakyat Indonesia. Transpransi, efisiensi, dan profesionalisme adalah kunci.

Untuk itu, proses transformasi dan digitalisasi yang dilakukan Pertamina adalah langkah awal untuk mulai berpikir besar bagaimana membawa Pertamina menjadi perusahaan migas yang mampu bersaing di kancah global dan diandalkan untuk menjaga kedaulatan energi bangsa.

https://money.kompas.com/read/2023/06/08/131106626/transformasi-dan-digitalisasi-kunci-sukses-pertamina

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke