Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada Tawaran Lowongan Kerja Bodong

Dalam pesan itu seseorang mengaku bernama Cindy mengatakan, mendapatkan kontak dari database JobStreet.

"Perkenalkan nama saya Cindy, tujuan saya menghubungi anda untuk menawarkan pekerjaan Freelance secara online. Saya dapat nomer Anda dari database JobStreet. Mungkin kakak pernah mengajukan lamaran di sana. Apakah kakak berminat?," sebut pesan tersebut.

Setelah itu, yang bersangkutan meminta sejumlah data diri mulai dari nama lengkap, umur, alamat, hingga nama media sosial. Selain itu juga meminta untuk bersedia menjawab kepemilikan rekening.

"Untuk penerimaan gaji/fee apakah kakak memiliki rekening bank? Kakak cukup menjawab Ada/Tidak," bunyi pesan itu.

Terkait hal itu COO JobStreet Indonesia Varun Mehta mengatakan, pihaknya tidak pernah menyebarluaskan database para pengguna JobStreet kepada siapapun.

Dia pun meminta agar masyarakat tetap berhati-hati ketika mendapatkan tawaran lowongan pekerjaan sebab cenderung ketika seseorang membutuhkan pekerjaan kurang fokus dalam memeriksa lowongan.

"JobStreet selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk siapapun. Sebagai platform ketenagakerjaan terpercaya di Indonesia kami berkomitmen membantu masyarakat menjalani pekerjaan yang lebih memuaskan dan produktif serta membantu perusahaan agar berhasil," ujarnya dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu (29/8/2023).

"Di lain sisi kami juga meminta para pencari pekerjaan untuk tetap berhati-hati dalam menerima lowongan pekerjaan," tambah dia.

Varun pun membeberkan ada 6 ciri-ciri lowongan kerja bodong yang perlu diwaspadai oleh pencari kerja.

Pertama adalah posisi yang ditawarkan dan nilai gaji tidak sesuai. Varun mengatakan, jika pekerjaannya terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar memang begitu adanya.

Dibayar dengan gaji besar untuk melakukan tugas-tugas ringan adalah skenario impian bagi siapa pun. Namun, beberapa tawaran pekerjaan ini bisa jadi penipuan.

Orang yang menjadi korban penipuan biasanya tertarik dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah, yang merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang mencari pekerjaan paruh waktu atau mereka yang memiliki pengalaman bekerja yang minim.

Kemudian ciri-ciri lowongan kerja bodong, yakni perekrut berkomunikasi secara eksklusif melalui media sosial.

Menurut Varun, jika seorang perekrut menghubungi melalui media sosial, sebaiknya sudah lebih skeptis. Perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja, di mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan.

"Beberapa perekrut mungkin mengirim pesan kepada kandidat melalui media sosial sebelum beralih ke sarana komunikasi yang lebih formal seiring berlanjutnya pembicaraan," kata Varun.

Ciri-ciri lowongan kerja bodong yang ketiga adalah perusahaan mengirimkan email yang mencurigakan. Berkomunikasi melalui email tidak secara otomatis membuat perekrut menjadi sah.

"Bahkan, kamu pencari kerja bisa kamu pencari kerja bisa mengidentifikasi penipuan rekrutmen lowongan pekerjaan berdasarkan isi email. Apakah pesan tersebut berasal dari alamat email resmi perusahaan? Jika itu berasal dari alamat email pribadi atau yang tidak terkait dengan perusahaan yang diklaimnya mewakili, maka iklan pekerjaan itu bisa jadi penipuan," papar dia.

Ciri-ciri lowongan kerja bodong yang keempat adalah perekrut pekerjaannya menanyakan detail pribadi.

Perekrut pekerjaan yang resmi, hanya tertarik pada hal-hal yang tertera di resume seperti pekerjaan dan latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar calon pekerja. Di luar itu, tidak ada perusahaan yang benar-benar menggunakan informasi tambahan apa pun, seperti detail bank atau nomor jaminan sosial.

Pencari kerja hanya boleh memberikan informasi pribadi setelah perusahaan resmi merekrut untuk mempekerjakan kamu. Orang-orang yang meminta lebih banyak informasi dari kamu daripada yang biasanya dibutuhkan oleh pemberi kerja mungkin mencari hal lain.

Varun juga mengingatkan agar para pencari kerja waspada terhadap iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan yang membutuhkan detail pribadi yang tidak nyaman dibagikan.

Selanjutnya yang kelima, para pencari kerja mendapatkan tawaran pekerjaan instan tanpa surat lamaran.

Dia menjelaskan, jika seseorang menghubungi secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu adalah tanda bahaya yang serius. Tawaran pekerjaan tipikal datang setelah lamaran kerja menyeluruh, yang melibatkan penyerahan resume dan surat lamaran, penyaringan kandidat yang tepat oleh pemberi kerja, dan wawancara kerja formal.

Hal tersebut tidak dibagikan secara bebas dan acak kepada siapa pun yang memiliki alamat email atau akun media sosial.

Ciri-ciri lowongan kerja bodong terakhir adalah perekrut meminta uang. Oknum lowongan pekerjaan palsu dapat mengambil jumlah uang yang banyak dari para pencari kerja.

Mereka meyakinkan korban untuk mengeluarkan uang sebagai bagian dari pekerjaan, dengan janji mendapatkan jumlah yang lebih besar di kemudian hari.

"Ketika atasan yang meminta uangmu adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat melihat iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan. Jika kamu harus membayar untuk melamar pekerjaan, kemungkinan besar lowongan itu palsu," bebernya.

https://money.kompas.com/read/2023/07/29/181600426/waspada-tawaran-lowongan-kerja-bodong

Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke