Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyaluran Kredit Melandai, Ekonom Soroti 2 Sektor

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit industri perbankan tumbuh 7,76 persen secara tahunan pada Juni 2023. Pertumbuhan kredit tersebut melandai dibandingkan Mei 2023 yang tumbuh 9,39 persen.

Penyaluran kredit perbankan tercatat Rp 6.656 triliun pada Juni 2023. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada kredit investasi sebesar 9,6 persen secara tahunan.

Bank BUMN diketahui mengalami pertumbuhan kredit tertinggi sebesar 8,30 persen.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai pertumbuhan kredit perbankan masih normal.

"Meskipun kita tahu dari sisi (BUMN) karya-karya ini kan pengaruh terhadap infrastruktur. Karena empat karya ini yang paling membangun infrastruktur. Jadi kalau ini enggak jalan, otomatis bank tidak bisa kasih kredit yang gede-gede dong," kata dia usai acara Media Literacy "Building Inclusive Economics" UOB x INDEF, Selasa (15/8/2023).

Pembangunan infrastruktur memang sedang dikurangi lantaran BUMN Karya sedang dalam masalah.

"Itu pinjaman yang paling besar di infrastruktur," imbuh dia.

Selain itu, wanita yang karib disapa Avi tersebut menjelaskan, kredit perbankan juga ditopang oleh sektor pertambangan pada posisi kedua.

Namun sektor ini juga masih dibayangi dengan hilirisasi yang masih menjadi soal.

Pasalnya, ketika produk hilirisasi belum menemukan pasar pembeli, investasi yang terus mengucur di hulu hanya akan membuat produksi bahan mentah menumpuk.

"Kalau over produksi kan berarti harga turun dong, berarti kalau harga turun kenapa dia investasi terus, makannya kurang investasi di pertambangan," jelas dia.

Avi mengatakan kredit perbankan di sektor pertambangan sempat melonjak tahun lalu, tetapi melambat tahun ini.

"Hilirisasi menurut saya makanya apakah marketnya ada, kalau tidak ada nanti kena di hulunya, kalau numpuk kan harga jatuh," jelas dia.

Dilansir dari Kontan, perbankan disebut mulai menahan penyaluran kredit ke perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya lantaran utang jumbo yang telah dimiliki.

Perbankan juga disebut takut terseret masalah hukum.

Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, saat ini bank-bank yang menyalurkan kredit ke PT Waskita Karya Tbk (WSKT) juga turut diperiksa Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung.

Pemeriksaan itu menyangkut kasus dugaan korupsi di perusahaan karya tersebut.

“Jadi ketakutan semua menyalurkan kredit di karya karena sampai menjadi kasus hukum juga,” ujar pria yang akrab disapa Tiko tersebut, Selasa (15/8/2023).

https://money.kompas.com/read/2023/08/16/062210126/penyaluran-kredit-melandai-ekonom-soroti-2-sektor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke