Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Tren "Live Video" hingga AI, UKM Harus Beradaptasi dengan Perubahan Teknologi

Catatan Sribu.com, dalam 1 dekade terakhir terjadi perubahan signifikan di dunia media sosial dan search engine optimization (SEO).

Sebagai contoh, Facebook menjadi media sosial primadona pada 10 tahun lalu, yang rata-rata kontennya berupa gambar. Namun, kini tren telah bergeser ke Instagram dan TikTok dengan konten yang didominasi oleh tayangan video.

Jika saat ini tren penjualan bergerak ke live video, maka UKM membutuhkan talent seperti videografer dan tool pembuat video. Serta, pemahaman akan SEO yang bergeser, yakni tekonsentrasi pada penciptaan konten yang sesuai dan relevan dengan audiens.

Hal ini, tidak mudah tentunya bagi UKM, terutama menambah karyawan untuk memenuhi kebutuhan adaptasi teknologi dan digitalisasi.

Untuk itu, Sribu.com hadirkan solusi penyediaan freelancer terkurasi. Jasa ini telah melayani 30.000 UKM di Indonesia selama 11 tahun terakhir. Jasa ini mencakup branding, packaging, logo, foto makanan, foto minuman, data entry, content upload, dan manajemen media sosial.

Untuk memanfaatkan jasa freelancer, UKM sebaiknya memiliki keuntungan sekitar Rp 10 juta-Rp 20 juta per bulan, atau sekitar Rp 300 juta per tahun. Layanan jasa ini disarankan untuk UKM yang baru saja dimulai atau dalam tahap berkembang.

Sewa jasa freelancer adalah cara efektif untuk mengelola biaya, sehingga bisnis dapat tumbuh.

"Kami menyediakan opsi hire freelance menjadi full time di bidang IT, seperti web developer dan pengembang aplikasi atau program. Ke depannya, akan lebih banyak freelancer bidang lain yang bisa direkrut langsung oleh UKM,” ujar CEO Sribu.com Ryan Gondokusumo, melalui keterangan pers, Minggu (20/8/2023).

Namun jika UKM sudah ingin ekspansi, pembukaan cabang baru atau menjangkau customer lebih luas lagi, UKM bisa mulai mempertimbangkan untuk merekrut karyawan penuh waktu.


Tren AI generatif

Salah satu tantangan yang juga peluang bagi pengembangan bisnis UKM adalah implementasi AI generatif dalam proses operasional bisnis.

Menurut riset McKinsey, penggunaan Generative AI tools bisa meningkatkan produktivitas sebuah divisi dalam satu organisasi sebesar 35 persen - 55 persen.

Ryan Gondokusumo menambahkan, bukan berarti keberadaan Generative AI tools bisa membuat proses bisnis 100 persen otomatis.

Pasalnya, teknologi generative AI mengacu pada satu sumber yang tercampur aduk, beda dengan kreativitas manusia yang unik. Seperti, desain logo dan strategi marketing yang ditunjukkan kepada manusia tetap membutuhkan human touch.

"Jadi, pada akhirnya kebutuhan talent manusia akan selalu ada. UKM bisa lebih terhubung ke customer dengan cara kreatif yang dirancang oleh talenta berkualitas. AI di sini digunakan untuk mempermudah pekerjaan talent manusia, bukan untuk menggantikannya," ujarnya.

Ke depannya, Sribu.com juga akan terus mengembangkan platform-nya seperti membuat white labelling system hingga meluncurkan mobile app.

Sebagai tambahan informasi, dari catatan Kementerian Komunikasi dan Informasi, ada tambahan 12 juta UKM baru selama periode pandemi Covid-19. Dengan demikian, total UKM saat ini menjadi 64 juta unit usaha.

Dari total tersebut, baru sekitar 32 persen UKM yang go digital. Mayoritas UKM belum go digital karena beberapa faktor seperti keterbatasan pemahaman teknis hingga kesulitan akses talent yang dibutuhkan.

https://money.kompas.com/read/2023/08/20/110222126/ada-tren-live-video-hingga-ai-ukm-harus-beradaptasi-dengan-perubahan-teknologi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke