Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Franchise Autopilot” Tidak Disarankan, Ini Alasannya

Sebab menurut dia, pemilik franchise bukan hanya perlu memiliki hak atas keuntungan usahanya, namun juga perlu belajar sembari mengikuti proses yang ada.

Anang menjelaskan, dalam usaha waralaba, semestinya pemilik juga menjadi operator. Apabila seseorang hanya ingin menjadi investor, tanpa mau menjadi operator, usaha tersebut akan sulit berhasil.

”Kita jangan terbuai dengan cara-cara yang asal jadi. Dalam bisnis franchise, enggak bisa jalan sendiri. (Istilah) ‘autopilot’ cuma ada di dunia penerbangan, bisnis enggak ada,” ujar Anang saat ditemui Kompas.com belum lama ini.

Anang tak menampik belakangan ini banyak pengusaha franchise yang mengklaim bisnisnya bisa tetap mendapatkan keuntungan yang cepat ataupun balik modal dengan konsep autopilot. Tak sedikit juga orang yang tertarik untuk membeli franchise tersebut.

Selain itu, ada juga pihak yang menagih uang muka dan menerapkan sistem usaha waralaba, meski usahanya belum berstatus resmi.

Oleh sebab itu, Anang menyarankan, ketika seseorang ingin membuka bisnis franchise sebaiknya harus melihat laporan proyeksi pendapatan usaha tersebut.

Dalam laporan itu, calon investor dapat melihat berbagai hal, seperti angka penjualan per hari hingga per tahun.

”Kalau enggak ada (laporan), artinya dia enggak pernah hitung. Selain itu lihat juga logis atau tidak jumlah perputaran keuntungannya, modalnya, ataupun balik modalnya kapan,” pungkas Anang.

https://money.kompas.com/read/2023/08/21/123857526/franchise-autopilot-tidak-disarankan-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke