Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menekan Backlog dengan Penyediaan Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan, angka backlog di Indonesia mencapai 12,72 juta sampai 2021.

Selain kondisi ekonomi sosial masyarakat, pertumbuhan penduduk juga menjadi tantangan utama menekan angka backlog.

Chief Economist PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Martin Daniel Siyaranamual mengatakan, salah satu yang menjadi sumber backlog adalah masyarakat menengah ke bawah.

"Mereka punya potensi, tetapi produk (pembiayaan rumah) harus dirancang dengan hati-hati," kata dia dalam media briefing DJKN dan SMF, Kamis (31/8/2023).

Ia menambahkan, permintaan pembiayaan rumah dari segmen masyarakat berpenghasilan rendah tumbuh, tetapi produk yang ada belum dapat menjangkaunya.

Secara umum, Martin menjelaskan, pasar pembiayaan rumah memang terbilang lesu. Namun, segmen masyarakat berpenghasilan rendah justru menunjukkan pertumbuhan permintaan.

Hal tersebut tercermin dari data penjualan rumah yang dimiliki oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penyaluran pembiayaan dari perbankan ke Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk bank besar baru tumbuh 4,6 persen. Sedangkan, kelompok bank modal inti 3 mencatat pertumbuhan KPR sampai 8 persen.

"Artinya, potensi pasar bukan masuk ke bank gede, tetapi pada yang middle dan BPR," kata  dia.

Menurut Martin, ketidakpastian kondisi ekonomi membuat masyarakat sulit menentukan keputusan membeli rumah.

Untuk itu, SMF saat ini mendorong pembiayaan rumah ke pasar lain yakni pekerja yang ada di kondisi perekonomian tengah.

Ia bilang, segmen untuk rumah kecil dan menengah adalah segmen terbaik yang dapat dikejar saat ini.

"Mereka yang berpendapatan rendah, tapi bukan miskin atau ultra miskin," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2023/08/31/163900926/menekan-backlog-dengan-penyediaan-rumah-masyarakat-berpenghasilan-rendah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke