Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG "Hijau" di Awal Perdagangan, Rupiah Justru Melemah

Melansir data RTI pukul 9.09 WIB, IHSG berada pada level 6.935,77 atau naik 0,03 persen (1,8 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.933,96.

Sebanyak 202 saham melaju di zona hijau dan 185 saham di zona merah. Sedangkan 224 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 940,7 miliar dengan volume 1,7 miliar saham.

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan hari ini IHSG masih berpeluang mengalami kenaikan, meskipun masih dalam trend bearish alias melemah. Level support IHSG berada di 6.900, 6.869 dan 6.846, sementara level resistennya di 7.020, 7.058 dan 7.128.

“IHSG masih berpeluang untuk naik ke level 6.995 sebagai resisten Fibonacci berikutnya sebelum melanjutkan struktur wave b menuju 6.846 jika hari ini tetap berada di atas 6.900. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” ujar Ivan.

Sementara itu, pasar saham Asia pagi ini bergerak mayoritas pada teritori negatif. Indeks Komposit Shanghai China turun 0,25 persen (7,9 poin) di posisi 3.129,16, Strait Times berada pada level 3.207,7 atau melemah 0,21 persen (6,7 poin).

Sedangkan Nikkei Jepang terkoreksi 0,25 persen (83 poin) pada level 32.693,3 dan Hang Seng Hong Kong naik 0,01 persen (1,3 poin) pada posisi 18.027,26.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pasar mengantisipasi kemungkinan inflasi konsumen AS (CPI) bulan Agustus mengalami kenaikan lebih tinggi.

"Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dollar AS. Inflasi yang meninggi bisa mendorong Bank Sentral AS untuk tetap mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama," kata Ariston kepada Kompas.com.

Dia bilang, ekspektasi ini bisa terlihat dari kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS pekan ini dibandingkan penutupan perdagangan pekan lalu.

Selain itu, masalah harga minyak mentah yang terus naik juga bisa membebani rupiah. Karena Indonesia adalah net importir, maka kebutuhan dollar AS meninggi.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpeluang melemah ke arah kisaran resisten di level Rp 15.350 sampai dengan Rp 15.370 per dollar AS. Potensi support di kisaran Rp 15.300 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/09/13/100626326/ihsg-hijau-di-awal-perdagangan-rupiah-justru-melemah

Terkini Lainnya

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke