Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Tips Mengatur Keuangan untuk Pengantin Baru

NEW YORK, KOMPAS.com – Memutuskan untuk menikah tentunya bukan hal mudah bagi pasangan. Kondisi finansial yang kokoh, dinilai memiliki kontribusi pada kehidupan rumah tangga yang bahagia.

Apalagi, belakangan banyak cerita mengenai masalah keuangan yang menjadi alasan sebagian pasangan memutuskan untuk bercerai, hingga beragam kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Maka dari itu, keterbukaan mengenai finansial penting untuk pasangan baru.

Mengutip CNBC, Senin (18/9/2023), ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi masalah keuangan rumah tangga.

Penulis buku Shacking Up: The Smart Girl’s Guide to Living in Sin Without Getting Burned Wynne Whitman mengatakan, uang adalah salah satu titik ketegangan terbesar bagi pasangan.

Dia bilang, ketika orang menikah dan tinggal bersama untuk pertama kalinya, banyak pertanyaan dan tugas keuangan yang muncul, menyisakan ruang untuk perselisihan dan kecanggungan.

“Menangani transisi secara proaktif dan jujur, serta bersikap terbuka terhadap masalah finansial dapat mencegah banyak masalah yang terjadi,” kata Whitman. 

Adapun tiga tips mengatur keuangan yang bisa dilakukan untuk memastikan kondisi finansial setelah menikah, dan hidup bersama antara lain sebagai berikut. 

1. Tentukan nilai dan pos pengeluaran yang harus dibayarkan

Salah satu percakapan pertama yang harus dilakukan oleh pasangan baru yang tinggal bersama adalah tentang bagaimana pengeluaran akan dibayarkan.

Membagi biaya secara merata memang tidak selalu adil, karena menurut data Biro Sensus Analisis Pusat Penelitian Pew, perempuan rata-rata masih memperoleh penghasilan 18 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki.

Apakah setiap pengeluaran dibagi 50-50? Atau, apakah ada pengaturan lain jika salah satu mitra mendapat penghasilan lebih banyak? Membuat keputusan dan menaatinya akan menghilangkan banyak stres bagi pasangan baru.

Dalam hal mengontrak rumah, para ahli menyarankan agar semua orang yang tinggal di dalamnya bisa ikut serta membayar biaya kontrakan.

Dengan begitu, pasangan sama-sama bertanggung jawab dan mempunyai hak yang sama.

"Meskipun kedengarannya tidak nyaman, kamu juga harus berbicara dengan pasangan tentang apa yang harus dilakukan jika hubungan berakhir, termasuk siapa yang akan tinggal di kediaman tersebu,” jelas Whitman.

Beberapa prngantin baru menyiapkan perjanjian pranikah, di mana mereka menguraikan siapa yang mendapat apa, seperti tempat itu sendiri dan perabotan apa pun, jika mereka memilih jalan masing-masing.

2. Mengatur alokasi pembayaran dan tanggung jawab

Sama seperti membersihkan dapur dan menyedot debu yang perlu dilakukan secara teratur, demikian pula tugas keuangan tertentu.

“Sertakan pengelolaan keuangan sebagai salah satu tugas ketika membuat daftar siapa melakukan apa. Hal ini termasuk memastikan kamu tetap berpegang pada anggaran, membayar tagihan, dan mengatasi utang,” jelas Whitman.

Pendiri Gen Y Planning di Austin, Texas Sophia Bera Daigle mengatakan, menghindari pembicaraan awal seputar uang akan membuat pasangan mengalami beragam perdebatan dalam pernikahan. Daigle mengatakan, pasangan perlu mempelajari pola pengeluaran dan utang satu sama lain.

“Whitman juga menyarankan obrolan rutin tentang tujuan keuangan, baik yang besar maupun kecil. Jika salah satu pasangan tertarik menabung untuk membeli rumah dan pasangannya lebih suka menghabiskan uang untuk pergi keluar, kemungkinan besar akan terjadi gesekan,” kata Whitman.

3. Jangan terburu-buru menggabungkan keuangan

Pasangan yang baru menikah dan tinggal bersama mungkin tidak ingin terburu-buru menggabungkan keuangan mereka, termasuk rekening dan aset. Menurut Whitman, penggabungan keuangan membutuhkan waktu.

"Untuk tagihan bersama, Anda dapat memiliki rekening bersama dengan nilai yang kecil. Tapi, tetap dengan kontribusi dari masing-masing (suami-istri),” katanya.

Bagi pasangan yang memilih untuk memisahkan keuangan secara keseluruhan, tentunya mereka bisa membayar sewa dan pengeluaran tagihan secara langsung.

Psikoterapis di New York Benjamin Seaman mengatakan, menikah dan hidup bersama adalah semacam ujian untuk melihat apakah hubungan dapat bertahan dalam jangka panjang atau tidak.

"Letakkan kartu Anda di atas meja, pahami di mana Anda berada dan di mana Anda ingin berada. Lalu, gunakan ini sebagai kesempatan untuk mempelajari kelemahan dan kekuatan masing-masing,” kata Seaman.



https://money.kompas.com/read/2023/09/18/100000826/3-tips-mengatur-keuangan-untuk-pengantin-baru-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke