Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aplikasi Baru Argon Group Mudahkan RS hingga Apotek Belanja Produk Kesehatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan kesehatan digital makin marak saat ini, yang mendorong mudahnya masyarakat mendapatkan akses kesehatan dari rumah sakit hingga apotek untuk belanja produk kesehatan.

Hal ini mendorong Argon Group, kelompok usaha dengan pengalaman lebih dari 4 dekade di industri kesehatan, merilis aplikasi GPOS B2B untuk memperkuat ekosistem digital bidang kesehatannya.

Aplikasi ini B2B merupakan platform digital B2B bagi channel apotek, rumah sakit, Pedagang Besar Farmasi (PBF), Distributor Alat Kesehatan (DAK), dan veterinary untuk belanja produk kesehatan.

Pelanggan bisnis dari RS hingga apotek tersebut dapat dengan mudah dan semakin cepat untuk memantau pesanan, melihat tagihan, dan melakukan pembayaran dalam satu platform. Aplikasi ini ditarget menjangkau ribuan pemilik bisnis yang terdiri dari apotek, toko obat, instalasi farmasi rumah sakit se-Indonesia.

Direktur Utama Argon Group, Krestijanto Pandji mengatakan bahwa dengan pengalaman lebih dari 43 tahun di industri kesehatan, Argon Group telah membuktikan kompetensi end-to-end dalam menyediakan akses ke produk kesehatan.

"Saat ini, fokus Argon Group adalah memperkuat pilar ke-6 dari program transformasi sistem kesehatan, yaitu transformasi Teknologi Kesehatan. Ekosistem kesehatan digital yang Anda ikuti akan meningkatkan pelayanan, mempermudah operasional, dan membuka peluang pengembangan yang lebih besar lagi, secara terintegrasi,” ujar Krestijanto melalui keteranga pers, Rabu (20/9/2023).

Digital Transformation Director Argon Group, Handi Halim mengatakan bahwa GPOS B2B hadir dengan peningkatan dari sisi teknologi terbaru agar dapat mengakomodir lebih banyak produk yang tersedia dan program belanja yang dapat dinikmati oleh lebih banyak pelanggan.

“Tim terbaik kami telah berdedikasi untuk memastikan bahwa GPOS B2B yang hadir dengan teknologi terbaru, mampu memberikan pengalaman pengguna yang luar biasa. GPOS B2B telah melewati berbagai tahap uji coba dan perbaikan, sehingga Bapak-Ibu dapat menggunakan aplikasi ini dengan nyaman,” ujar Handi.

Sebagai informasi, Argon Group saat ini, telah melayani lebih dari 70 mitra prinsipal farmasi, alat kesehatan, produk kesehatan konsumen, dan kosmetik.

Argon Group telah melayani lebih dari 70.000 pelanggan terdiri dari apotek, rumah sakit, toko obat, klinik, modern store, PBF/DAK, optik, dan pet shop mencakup wilayah Aceh hingga Papua dengan perwakilan distribusi sebanyak 36 cabang.

Peluang industri healthtech di Indonesia

Sebagai tambahan informasi, sektor kesehatan Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan selama satu dekade terakhir, dengan total ukuran pasar sebesar 80 miliar dollar AS pada tahun 2018. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 16 persen pada lima tahun ke depan (2018-2023).

Hal ini didukung oleh fakta bahwa Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia, tapi pengeluaran untuk kesehatan hanya 143 dollar AS per kapita.

Jumlah tersebut bahkan lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Terlebih lagi dengan pandemi yang menghantam Indonesia di awal tahun 2020, diperkirakan belanja pemerintah untuk sektor kesehatan juga meningkat signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa akan banyak peluang untuk pertumbuhan sektor kesehatan di tahun-tahun mendatang.

https://money.kompas.com/read/2023/09/20/174114026/aplikasi-baru-argon-group-mudahkan-rs-hingga-apotek-belanja-produk-kesehatan

Terkini Lainnya

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke