Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Minat Generasi Muda Jadi Pebisnis Tinggi, Ekosistem Dibutuhkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Minat generasi muda untuk menjadi wirausaha disebut masih tinggi. Tidak hanya itu, ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan turut memberi akselerasi pertumbuhan wirausaha muda.

Kompetisi kewirausahaan dengan ekosistem lengkap sangat dibutuhkan untuk menunjang entrepreneur menjadi pengusaha yang sukses. Upaya ini seiring minat kaum muda yang memilih menjadi pengusaha, mengalahkan minat menjadi pegawai kantoran.

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM dan hasil survey dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), 70 persen anak muda Indonesia saat ini ingin menjadi pebisnis.

Meskipun demikian, masih banyak pelaku industri ini hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga dan belum sampai pada tahapan menghasilkan produk berbasis inovasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan.

Guna mendorong pengembangan kewirausahaan yang efektif, diperlukan penguatan kompetensi para pelaku dengan fokus pada implementasi minat berwirausaha, penciptaan lapangan kerja, dan penurunan angka pengangguran.

Berdasarkan laporan dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ASEAN Investment Report 2022 yang diterbitkan Oktober 2022 menyebutkan, sebanyak 65,46 juta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkontribusi sebesar 60,3 persen terhadap PDB dan mampu menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia.

Upaya pengembangan kompentensi bagi entrepreneur haruslah adaptif terhadap perubahan zaman, berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, riset, dan inovasi.

Selain itu, juga kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya memiliki peran strategis yang penting.

Keberadaan innovation hub menjadi kunci dalam menghubungkan pengetahuan, pengalaman, business matching, dan program mentoring bagi UMKM dan generasi wirausaha muda.

Selain itu, akselerasi ekosistem kewirausahaan usaha berbasis data dan ekonomi digital perlu diperkuat agar UMKM berdaya saing tinggi.

Ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan menjadi salah satu katalisator bagi pertumbuhan kewirausahaan dan UMKM serta pengembangan kompetensinya. Diplomat Success Challenge (DSC) turut menjadi bagian dalam pertumbuhan minat generasi muda untuk menjadi wirausaha. Jumlah pendaftar DSC pada 2023 dengan usia produktif mencapai 62,3 persen.

Ketua Dewan Komisaris DSC, Surjanto Yasaputera menyatakan, pertumbuhan pendaftaran program DSC tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak.

"Berdasarkan pengalaman selama 14 tahun melaksanakan ajang kewirausahaan DSC menata ekosistem kewirausahaan dengan pendampingan oleh coach yang mumpuni dalam berbagai bidang, peluang berjejaring dengan pengusaha lainnya, serta hibah dana sebesar Rp 2,5 miliar,” ujar Surjanto dalam keterangan resmi, Sabtu (30/9/2023).

Antusiasme kaum muda ini berkembang pesat dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2018, jumlah pendaftar mencapai 7.994 kemudian meningkat menjadi 29.780 peserta pada 2023 atau naik sebesar 270 persen.

Bahkan peningkatan pendaftar sejak 10 tahun yang lalu hingga sekarang mencapai 420 persen. Para peserta memiliki beragam latar belakang bisnis, antara lain sektor kuliner, kreatif, agribisnis, hingga teknologi.

DSC bukan hanya menciptakan budaya inovasi dan kewirausahaan yang menginspirasi, namun juga konsisten hingga mencapai tahun ke-14. Pada tiga tahun terakhir, termasuk masa pandemi lalu, DSC tetap mengadakan seminar kewirausahaan yang dilakukan melalui online.

Sebanyak kurang lebih 13.000 peserta mengikuti seminar tersebut yang dapat membantu pengusaha muda mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk mengambil risiko untuk kesuksesan bisnisnya.

Peserta yang berhasil dijangkau DSC berasal dari berbagai kalangan kaum muda, sehingga memperluas kesempatan bagi siapa saja yang ingin berkarya.

https://money.kompas.com/read/2023/09/30/195504626/minat-generasi-muda-jadi-pebisnis-tinggi-ekosistem-dibutuhkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke