Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intip Dua Sektor "Jagoan" Lo Kheng Hong untuk Berinvestasi Saham

“Sektor yang saya suka itu adalah perusahaan yang sudah besar, dan tiap tahun terus bertumbuh seperti perbankan. Bank itu labanya besar, dan tidap tahun dia growth,” kata Lo Kheng Hong di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

“Yang kedua, sektor yang saya suka adalah tambang batu bara,” tambahnya.

Lo Kheng Hong mengungkapkan, untuk melakukan investasi di pasar modal, tentunya investor harus memilih perusahaan yang terus bertumbuh. Perbankan, merupakan salah satunya.

“Saya suka terus, dan saham bank itu boleh kita pegang terus, selamanya,” kata dia.

Sementara itu, untuk saham-saham perusahaan tambang batu bara, Lo Kheng Hong menilai dengan valuasi yang murah, investor bisa masuk ke saham-saham tersebut.

“Kedua sektor ini saya sangat suka. Selain labanya besar, valuasinya murah sekali,” lanjut dia.

Dia menjelaskan, untuk masuk ke sektor-sektor tersebut tidak perlu mencari perusahaan yang populer. Menurut dia, yang harus dipegang teguh oleh investor adalah bagaimana kinerja fundamental perusahaan.

“Perusahaan yang tidak populer, ada, dan saya masuk sebagai pemegang saham nomor dua disitu, labanya kira-kira Rp 5 triliun, tapi laba tersebut lebih besar dari perusahaan yang populer seperti PT Vale Indonesia (INCO) misalnya, atau Unilever (UNVR),” jelas dia.

Sebagai investor ulung, Lo Kheng Hong mengalami banyak periode kondisi keuangan di RI, temasuk krisis 1998 dan 2008 di AS. Menurut dia, ketika terjadi krisis, ada banyak saham-saham bagus mengalami penurunan harga.

Dia bercerita, ketika masa krisis 1998 mencakup krisis ekonomi dan politik, suku bunga mengalami kenaikan.

Di tahun 2008, terjadi krisis di AS, namun Indonesia tetap kuat berbekal krisis yang dialami sebelumnya. Namun demikian, memasuki 2020 terjadi krisis global yang disebabkan pandemi Covid-19.

“Ketika krisis saham-saham murah itu banyak.Sekarang ekonomi pulih sudah tidak banyak lagi yang murah-murah. Tapi masih ada, dan belum terlambat untuk masuk,” jelasnya.

“Krisis melanda di seluruh dunia, tapi kita survive. Tahun 2008 saya ada cash banyak di Indika Energy (INDY), dan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP), dan saat krisis saya belanja saham. Tahun 2020, saya beli Gajah Tunggal (GJTL), karena ketika pandemi Covid-19 itu murah, saya beli di situ,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/10/06/075000126/intip-dua-sektor-jagoan-lo-kheng-hong-untuk-berinvestasi-saham

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke